Sudan Selatan termasuk salah satu negara yang paling jarang dikunjungi akibat konflik dan ketidakstabilan politik. Infrastruktur yang minim dan isu keamanan membuat wisata ke negara ini sangat terbatas.
Namun, Sudan Selatan menyimpan taman nasional luas, keanekaragaman budaya, serta lanskap alam yang masih alami. Wisata ke negara ini umumnya dilakukan melalui tur khusus dengan pengamanan ketat.
4. Komoro, Perpaduan Afrika, Arab, dan Prancis
Komoro terletak di antara Madagaskar dan Mozambik, terdiri dari pulau-pulau vulkanik dengan pantai indah dan budaya yang unik. Meski memiliki potensi wisata besar, negara ini jarang dikunjungi karena keterbatasan fasilitas dan seringnya bencana alam.
Pengaruh Afrika, Arab, dan Prancis berpadu kuat dalam kehidupan masyarakatnya, menjadikan Komoro destinasi budaya yang khas.
5. Kiribati
Kiribati terletak di sekitar garis tanggal internasional dan mencakup gugusan Kepulauan Phoenix. Negara ini termasuk yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, terutama kenaikan permukaan laut.
Jumlah wisatawan yang datang 2.000 hingga 6.000 pengunjung per tahun dalam beberapa tahun terakhir, namun Kiribati menawarkan pelajaran berharga tentang ketahanan masyarakat pulau dan pelestarian tradisi Pasifik.
6. Kepulauan Marshall, di Pasifik bagian barat
Dengan kurang dari 7.000 pengunjung per tahun, Kepulauan Marshall menjadi salah satu destinasi sepi di dunia. Negara kepulauan di Samudra Pasifik Barat ini menyimpan pantai alami, situs peninggalan Perang Dunia II, serta ekosistem laut yang kaya.
Keterbatasan infrastruktur dan ancaman kenaikan permukaan laut menjadi tantangan utama bagi pariwisata di wilayah ini.
Kepulauan Marshall adalah contoh nyata bagaimana keindahan alam dan sejarah besar bisa tersembunyi karena lokasi yang sangat terpencil.