Disway.id, NTT - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang menyaksikan salah satu proyek infrastruktur besar yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan air dan mendukung pembangunan pertanian di wilayah tersebut. Salah satu proyek strategis tersebut adalah pembangunan bendungan dengan kapasitas tampung mencapai 52,89 juta meter kubik (m³), yang diharapkan selesai pada tahun 2026.
Proyek bendungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan air yang cukup, mengurangi risiko bencana kekeringan, dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian di NTT.
BACA JUGA:Pesona Romantis ini Hanya Ada di NTT: Bagi 2 Sejoli Menyentuh Hati
Luas Genangan 587,61 Hektare
Bendungan yang sedang dibangun ini akan memiliki luas genangan mencapai 587,61 hektare. Luas genangan yang besar ini diharapkan dapat menampung air dalam jumlah yang cukup signifikan, yang akan sangat berguna untuk irigasi lahan pertanian, pengelolaan sumber daya air, serta sebagai cadangan air bersih bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, kapasitas tampung yang besar ini juga akan mendukung kegiatan pembangkit tenaga listrik mikrohidro, memberikan manfaat ganda untuk sektor energi di daerah tersebut.
BACA JUGA:Pantai Sut Dampek, Spot Snorkeling Asik di Timur Flores
NTT, sebagai salah satu provinsi yang memiliki iklim kering dan musim kemarau yang panjang, sering kali mengalami masalah kekeringan. Oleh karena itu, pembangunan bendungan ini sangat penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan air.
Proyek ini akan mengurangi ketergantungan pada sumber daya air yang tidak terkontrol dan meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk pertanian yang menjadi mata pencaharian utama banyak penduduk di NTT.
Bendungan ini juga diharapkan dapat mendukung kegiatan irigasi yang lebih efisien, mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian yang sebelumnya sulit dijangkau oleh sistem irigasi tradisional. Dengan adanya cadangan air yang cukup, petani di NTT diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian mereka, khususnya pada tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai.
BACA JUGA:Pesona Bukit Golo Geleng, Surga Tersembunyi di Nusa Tenggara Timur
Proyek bendungan ini tidak hanya membawa dampak positif bagi sektor pertanian, tetapi juga dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Dengan kapasitas tampung air yang besar, bendungan ini akan membuka peluang untuk pengembangan sektor pariwisata dan rekreasi, serta potensi pembangkit listrik tenaga air yang dapat mendukung kebutuhan energi di NTT.
Selain itu, penyelesaian proyek ini pada tahun 2026 akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan, baik dalam tahap konstruksi maupun dalam operasionalisasi bendungan setelah selesai. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT.