Tren Soshoku Joshi: Wanita Mandiri di Tengah Perubahan Sosial

Senin 26-05-2025,20:15 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

Latar Belakang Sosial Budaya

Fenomena Sōshoku Joshi tidak lepas dari berbagai faktor seperti meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja, tekanan ekonomi yang membuat pernikahan dan anak menjadi beban finansial, serta perubahan persepsi terhadap peran gender. Di Jepang, wanita kini memiliki lebih banyak ruang untuk menentukan jalan hidup mereka tanpa terikat pada norma pernikahan dini.

Fenomena ini juga menjadi cermin pergeseran nilai dalam masyarakat modern secara global, termasuk di Indonesia. Banyak wanita muda kini lebih terbuka untuk hidup mandiri, berkarier, bahkan memilih hidup tanpa pasangan jika memang tidak menemukan yang sepadan.

 

Refleksi untuk Masyarakat

Munculnya istilah seperti Sōshoku Joshi membuka ruang diskusi tentang kebebasan memilih dalam hidup, terutama bagi perempuan. Apakah pilihan untuk tidak menjadikan cinta sebagai poros utama kehidupan adalah bentuk pembebasan, atau justru bentuk ketidakpercayaan terhadap sistem relasi sosial yang ada?

 

Yang jelas, Sōshoku Joshi mengajarkan bahwa menjadi perempuan tidak harus selalu mengikuti narasi cinta dan pernikahan. Menjadi bahagia dengan diri sendiri juga adalah bentuk pencapaian yang layak dihargai. 

 

(Dimas Satriyo)

Kategori :