Wisatawan Asal Jakarta: Pemkab Ende Kurang Promosikan dan Kelola Rumah Pengasingan Bung Karno

Senin 02-06-2025,14:00 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

Disway.id, NTT – Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu situs sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Namun, sejumlah wisatawan mengeluhkan kurangnya promosi dari pemerintah daerah, yang membuat destinasi bersejarah ini kurang dikenal secara luas.

Salah satu wisatawan asal Jakarta, Dimas Ardiansyah (35), mengaku baru mengetahui keberadaan rumah pengasingan tersebut dari seorang temannya yang merupakan warga lokal.

“Saya pikir tempat bersejarah seperti ini akan punya promosi yang masif, baik secara online maupun di bandara atau pelabuhan. Tapi nyatanya, informasi tentang rumah Bung Karno ini sangat minim,” ujarnya saat ditemui usai mengunjungi situs tersebut, Selasa (3/6).

 

Dimas menambahkan bahwa rumah pengasingan ini memiliki nilai historis tinggi, karena di tempat inilah Bung Karno merenungkan dasar-dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

“Kalau ini ada di Pulau Jawa, saya yakin kunjungannya akan jauh lebih ramai,” tambahnya.

 

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Lestari (29), wisatawan lainnya yang datang bersama komunitas pencinta sejarah.

Ia menilai potensi wisata sejarah di Ende belum dikelola secara maksimal.

“Bahkan tidak ada brosur atau pemandu yang tersedia secara profesional. Ini sangat disayangkan,” ungkapnya.

 

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Maria Yuliana, mengakui bahwa promosi masih menjadi tantangan utama.

“Kami menyadari masih ada kekurangan dalam hal promosi. Namun kami terus berupaya, termasuk melalui media sosial dan kerja sama dengan pihak ketiga, untuk meningkatkan kunjungan ke situs-situs sejarah di Ende,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa tahun ini pihaknya akan meluncurkan kampanye promosi digital dan menggandeng komunitas travel untuk mengenalkan Rumah Pengasingan Bung Karno kepada khalayak yang lebih luas.

Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende menyimpan jejak sejarah penting, karena di tempat inilah Presiden pertama RI diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1934 hingga 1938.

Selama masa pengasingan, Bung Karno banyak merenung, menulis, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal.

 

Sayangnya, meski memiliki makna sejarah yang mendalam, situs ini belum menjadi magnet wisata yang optimal.

Diperlukan perhatian serius dari Pemkab Ende agar warisan sejarah nasional ini bisa dikenal dan dikunjungi oleh generasi muda dari seluruh penjuru negeri. (Dimas Satriyo)

 

Kategori :