Disway.id, NTT - Kondisi jalan Pangleleng–Benteng Raja di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini sangat memperihatinkan.
Jalan yang sempat diaspal pada tahun 2012 itu, kini rusak berat dan nyaris tak layak dilalui.
Pantauan Disway di lapangan, Jum'at (7/6/2025) menunjukkan bahwa permukaan jalan dipenuhi lubang besar dan bebatuan tajam.
Struktur jalan yang curam, terutama di tanjakan menjelang Kampung Jong, Desa Benteng Raja, membuat akses ini sangat berbahaya bagi pengendara roda dua maupun empat.
Menurut seorang pengendara yang ditemui media di lokasi, rusaknya jalan tersebut lantaran tidak adanya drainase, sehingga saat musim hujan, air mengalir di badan jalan yang mengakibatkan mataerial aspal perlahan terkikis air.
Selain itu kata pengendara yang tak lain adalah warga Desa setempat itu, jalan Pangleleng-Benteng Raja tidak pernah dirawat semenjak diaspal pada 2021 lalu.
"Ini karena tidak ada drainase, air longsor mau tak mau lewat badan jalan sudah. Sapu semua material aspal. Kemudian jalan ini semenjak dibangun juga tidak pernah diperhatikan pemerintah untuk perawatan," ujar pria yang enggan namanya untuk dimediakan itu kepada Disway, (7/6).
Ia pun berharap agar jalan Pangleleng-Benteng Raja mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah Manggarai Timur, mengingat kondisi jalan yang sangat ekstrim dan membahayakan bagi pengendara roda dua maupun roda empat.
"Kami hanya minta supaya jalan ini secepatnya diperhatikan. Kasian kami masyarakat harus petaruh nyawah untuk lewati jalan ini,"imbuhnya.
Untuk diketahui, Camat Borong, Sistus Mbalur, secara khusus menyoroti kerusakan jalan ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kecamatan Borong yang digelar pada Kamis, 21 Maret 2024 lalu.
"Terkait infrastruktur memang Kecamatan Borong ini masih parah. Kalau kita bicara Borong sebagai pusat ibu kota kabupaten, memang sangat tidak ada kemajuan, hampir sama dengan kecamatan-kecamatan yang lain," ujar Sistus Mbalur.