2. Peter Turkson penasihat Paus
Seorang penasihat kunci Paus Fransiskus dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan keadilan sosial, Kardinal Peter Turkson dianggap menjadi calon kuat pemimpin umat Katolik dunia yang baru.
Lahir di Ghana, Turkson bisa menorehkan sejarah sebagai paus kulit hitam pertama jika terpilih.
Kardinal berusia 76 tahuun ini diangkat menjadi Uskup Agung Cape Coast oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1992. Sebelas tahun kemudian, Turkson diangkat menjadi kardinal pertama dalam sejarah negara Afrika Barat tersebut.
3. Peter Erdo dari Hungaria
Dari kalangan konservatif, muncul nama Peter Erdo, seorang kardinal asal Hungaria dan Uskup Agung Esztergom-Budapest sebagai calon kuat pengganti Paus Fransiskus.
Menurut Pentin, Erdo adalah kandidat kuat dari sayap konservatif Gereja. Ia menilai banyak yang menyukai kardinal berusia 72 tahun ini karena ia ahli dalam hukum kanon dab sangat mahir soal hukum Gereja.
4. Pietro Parolin dari Italia
Sekretaris Negara Vatikan sekaligus perdana menteri de facto Vatikan, Pietro Parolin, juga dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat pengganti paus.
Namanya semakin dikenal selama perang Ukraina, ketika Vatikan mencoba memosisikan diri sebagai pihak penengah netral yang dapat menjembatani dialog antara Kyiv-Moskow untuk mengakhiri konflik.
Thomas Reese, seorang imam Katolik asal Amerika Serikat dan penulis buku 'Inside the Vatican' pernah mengatakan Parolin "adalah diplomat yang sangat kompeten".
Kandidat lainnya
Selain keempat kardinal di atas, sejumlah pihak juga menyebut beberapa nama-nama berikut ini yang dianggap tak kalah cocok menjadi pemimpin baru umat Katolik.
- Kardinal Jose Tolentino Calaca de Mendonca muncul sebagai kandidat kuat lainnya mengganti Paus Fransiskus yang berasal dari kaum progresif Gereja. Kardinal asal Pulau Madeira, Portugal, ini ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai kepala departemen untuk budaya dan pendidikan.
- Dari Italia, muncul nama Kardinal Matteo Zuppi yang merupakan Uskup Agung Bologna, sebagai calon kuat penerus Paus Fransiskus. Ia juga dianggap sebagai sosok progresif dan dekat dengan Paus Fransiskus.
- Kardinal Mario Grech asal Malta, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode para Uskup, juga dianggap memiliki peluang cukup baik untuk menduduki posisi tertinggi di Gereja Katolik ini. Grech juga dikenal dekat dengan Paus Fransiskus, namun memiliki kecenderungan konservatif, menjadikannya kandidat kompromi yang dapat diterima berbagai kalangan.
- Dari Afrika, ada nama Kardinal Robert Sarah asal Guinea yang juga turut digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Ia dikenal karena kritiknya terhadap ideologi gender dan penolakannya terhadap radikalisme Islam.