Disway.id, NTT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kupang mengeluarkan informasi Prakiraan cuaca untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlaku dari 24 hingga 26 Juli 2025. BMKG menginformasikan bahwa wilayah NTT saat ini telah memasuki musim kemarau, di mana pertumbuhan awan mulai menurun dan angin monsoon timur sudah aktif.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang berisiko menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Pada 24-26 Juli 2025, BMKG melaporkan bahwa tidak ada wilayah di NTT yang diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat.
Untuk wilayah yang berpotensi angin kencang, angin dengan kecepatan 10 hingga 30 km/jam diperkirakan akan terjadi di Sabu Raijua. Warga diminta untuk tetap waspada terhadap dampak dari angin kencang, seperti pohon tumbang atau kerusakan pada bangunan yang tidak kokoh.
Prakiraan cuaca untuk tanggal 25 Juli 2025 menunjukkan bahwa pada pagi hari cuaca di NTT akan cerah berawan hingga berawan. Pada siang hingga sore hari, cuaca di sebagian besar wilayah NTT diperkirakan cerah berawan dengan potensi hujan ringan di wilayah Manggarai Timur.
Sementara itu, pada malam hari, cuaca tetap cerah berawan, namun potensi hujan ringan tetap ada di wilayah Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada. Pada dini hari 26 Juli 2025, cuaca diperkirakan tetap cerah berawan di sebagian besar wilayah NTT, dengan potensi kabut di wilayah TTS, Belu, Manggarai, dan Ngada.
Suhu udara di NTT diperkirakan berkisar antara 19°C hingga 35°C, dengan suhu lebih dingin di wilayah dataran tinggi seperti Manggarai, Ngada, dan sekitarnya, yang diperkirakan berada di kisaran 20°C hingga 28°C. Angin bertiup dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan 10 hingga 30 km/jam.
BMKG juga mengingatkan bahwa meskipun tidak ada potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan, kondisi cuaca kering dan angin kencang dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah yang terdampak angin kencang seperti Sabu Raijua. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas di luar ruangan, serta mengantisipasi kemungkinan dampak cuaca buruk.