Permintaan tersebut ia sampaikan secara langsung di hadapan rekan-rekan prajurit TNI lainnya, dengan suara yang tegas namun penuh kesedihan.
Sementara itu, Serma Christian mengurai kepiluannya setelah sang putra kesayangan tewas.
Serma Christian murka saat mengurai nasib miris Prada Lucky.
Kemarahan Serma Christian memuncak saat Prada Lucky sempat kesulitan diautopsi oleh dokter.
Hal itu karena saat jasad Prada Lucky dibawa ke RS Wira Sakti Kupang, di sana tidak ada dokter yang bisa mengautopsi jenazah.
Lalu jasad Prada Lucky dibawa ke RS Bhayangkara.
Namun, di sana dokter meminta surat pengantar dari polisi agar jenazah Lucky Namo bisa diautopsi sesuai prosedur.
Mendengar hal itu, amarah Serma Christian memuncak.
Sembari berteriak, Serma Christian mengaku kecewa hingga mempertanyakan kenapa negara tidak mau membantunya.
BACA JUGA:Ketua DPR RI Harap Kasus Prada Lucky Namo jadi yang Terakhir
Serma Christian pun mengungkit kariernya di TNI yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
"Saya masih sah jadi tentara, jiwa saya merah putih. Saya sudah 31 tahun berdinas TNI, baru pertama terjadi di diri saya."
"Apa ini balasan buat saya? Saya hanya menuntut keadilan, negara tidak bisa bantu saya kah?" ungkap Serma Christian.