DISWAY.ID, NTT - Kabupaten Belu telah menjelma menjadi miniatur keberagaman suku dan budaya Indonesia. Karena berada di garis terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Hal itu disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam acara "Kita Indonesia" yang diadakan oleh RRI Atambua, Sabtu (23/8/2025). Menurutnya, Belu adalah cerminan sejati jati diri bangsa.
Belu menjadi tempat berbagai suku, ras, dan adat istiadat dari seluruh penjuru Nusantara berharmoni. Willy Lay menjelaskan, keunikan ini telah menjadi identitas yang melekat pada masyarakat Belu.
Sebagai contoh, kehadiran berbagai kelompok masyarakat dari beragam latar belakang pada karnaval budaya beberapa waktu lalu. Menjadikan Belu sebuah laboratorium sosial yang membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan.
"Masyarakat di wilayah perbatasan ini hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati, dan bahu-membahu membangun daerah. Salah satu bukti nyata dari persatuan ini terlihat dalam karnaval budaya yang belum lama ini digelar," ujarnya.
Acara tersebut menampilkan keindahan ragam busana adat, tarian, dan seni dari berbagai daerah di Indonesia. "Artinya itu bukan sekadar pertunjukan, melainkan perayaan atas toleransi dan kerukunan yang telah menjadi pilar utama kehidupan sehari-hari," kata Willybrodus Lay.
Sebagai kepala daerah, Willy Lay mengajak seluruh elemen masyarakat terus memelihara persatuan dan kebersamaan yang telah terjalin baik. Baginya, toleransi bukanlah sekadar kata, melainkan sebuah tindakan nyata yang harus dihidupkan setiap saat.(*)