Kain Tenun Belu NTT Tembus Pasar Internasional, Harganya Tinggi

Jumat 25-04-2025,15:00 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

Nilai ekonomis tinggi

Dahulu, menenun hanya untuk adat istiadat dan tradisi. Kini, kain tenun menjadi sumber ekonomi keluarga berkat dukungan dari pemerintah daerah.

Ketua Kelompok Tenun Ikat Bia Bere, Maria Goreti Bisoi, menjelaskan perubahan besar dalam cara pandang terhadap tenun.

“Tenun bukan lagi sekadar tradisi, tetapi juga sumber penghasilan,” ujar Maria. Rabu (23/04/2025).

 

Ia mengaku bangga karena sebagai perempuan penenun, dirinya bisa membantu ekonomi keluarga. Hal ini menjadikan dirinya lebih mandiri.

Maria juga ingin nilai budaya terus diwariskan kepada generasi muda. Menurutnya, milenial harus diajak terlibat menjaga warisan leluhur ini.

“Menjadi perempuan mandiri melalui tenun adalah kebanggaan,” kata Maria.

 

Menurutnya, kelompok tenun yang ia pimpin kini menjadi tempat belajar menenun bagi warga sekitar. Para perempuan pun semakin percaya diri dan produktif.

Maria berharap tenun terus dilestarikan dan dijadikan bagian dari kehidupan ekonomi masyarakat.

 

Perhatian DP3A

Perempuan dan anak di Belu mendapat perhatian dari DP3A. Dukungan difokuskan pada pemberdayaan melalui kegiatan tenun ikat tradisional.

Ketua Kelompok Tenun Ikat Bia Bere, Maria Goreti Bisoi, menyebut DP3A aktif memfasilitasi mereka. Fasilitasi itu berupa pendampingan kegiatan produktif kaum perempuan.

 

Kategori :