Jangan anggap remeh Kamitetep, Ini Fakta Terbarunya

Hasil gigitan Kamitetep --
3. Makanan Kamitetep yang Unik
Berdasar uraian dalam situs Ask Entomologists, ulat kamitetep sering kali hidup di bawah jaring laba-laba. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan makanan gratis dari sisa buruan laba-laba. Tidak hanya serangga mati, larva kamitetep juga menyantap jaring laba-laba dan serangga lain yang menghasilkan benang.
Diringkas dari situs Hulett Environmental Services, yang membuat kamitetep menarik adalah makanan anehnya. Ketika berada di fase larva alias ulat, kamitetep diketahui suka memakan wol dan sutra. Mereka juga akan dengan senang hati makan serat rambut, serat kain, sampah rumah tangga, dan bahkan, kamitetep lain yang sudah mati!
BACA JUGA:Wisata Pantai di Sumba NTT yang tak Terlupakan, Nuansa Keindahan Pantai di Pulau Sumba
4. Siklus Kehidupan Kamitetep
Bagaimana siklus kehidupan kamitetep? Dirujuk dari Native Pest Management, household casebearer melewati 4 tahap dalam hidupnya, yakni:
- Telur: Siklus paling awal kehidupan kamitetep.
- Larva: Larva kamitetep akan membuat lapisan pelindung yang kemudian terus dibawanya sehingga tampak mencolok. Pada fase ini, larva kamitetep akan makan jamur, serangga mati, dan makanan-makanan lain sebagaimana telah disinggung di atas. Kamitetep dalam siklus inilah yang sering dilihat di rumah-rumah.
- Pupa: Setelah waktunya tiba, larva berganti kulit menjadi ngengat kamitetep dewasa.
- Dewasa: Pada waktunya, ngengat kamitetep akan keluar dari pupanya dengan sayap belakang halus. Dari telur hingga menjadi ngengat dewasa, kamitetep butuh waktu beberapa bulan.
5. Mekanisme Pertahanan Diri Larva Kamitetep
Selagi berada di tahap larva, kamitetep akan membawa 'rumah'-nya yang unik ke manapun ia pergi. Rumah ini dibuat dari sutra yang dihasilkan olehnya sendiri. Tidak hanya sutra, rumah tersebut juga dibangun dengan partikel-partikel pasir, tanah, karat besi, kotoran serangga, rambut, dan serat-serat lain dalam ukuran kecil.
Ketika terancam, larva kamitetep akan menarik dirinya masuk dalam rumah. Lalu, ia akan menutupnya guna mengamankan diri. Alhasil, para penyerang akan kesulitan membuka kotak pelindung kamitetep tersebut.
Tidak hanya rumah, kamitetep juga punya semacam lempeng keras dan berwarna gelap di dekat kepalanya. Ada ilmuwan yang beranggapan lempeng tersebut bertujuan untuk melindungi larva kamitetep dari musuh ketika ia keluar dari kotak tempat tinggalnya.
6. Kamitetep Berbahaya atau Tidak?
Jika yang dimaksud berbahaya adalah mematikan, maka kamitetep tidaklah berbahaya. Namun, sebagaimana keterangan dari detikProperti, kontak langsung dengan kamitetep bisa memicu gatal-gatal dan iritasi. Hal ini disebabkan karena larva kamitetep punya bagian tubuh yang terdiri dari bulu-bulu halus.
Di samping itu, debu yang terkumpul di tubuh maupun sarang kamitetep berpotensi mengiritasi orang dengan masalah pernapasan. Beruntungnya, kamitetep tidak bisa menggigit atau menyengat seperti tawon.
Sumber: