Tas Tenun NTT: Antara Harga dan Nilai Budaya

Tas Tenun NTT--
Disway.id, NTT - Tas berbahan tenun dari Nusa Tenggara Timur (NTT) kini semakin populer di berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Kain tenun ikat khas NTT dikenal karena keindahan motifnya yang unik, kekayaan filosofisnya, dan proses pembuatannya yang rumit. Namun, di balik keindahan dan eksotismenya, muncul pertanyaan yang sering dilontarkan masyarakat: apakah tas dari tenun NTT tergolong mahal atau murah?
Proses Tradisional yang Bernilai Tinggi
Harga tas tenun NTT memang bervariasi, namun secara umum tergolong cukup tinggi dibandingkan produk pabrikasi biasa. Hal ini sangat wajar mengingat proses pembuatan kain tenun ikat di NTT tidak mudah. Tenun dibuat secara manual menggunakan alat tenun tradisional, bahkan sebagian masih menggunakan pewarna alami dari tanaman lokal. Proses ini bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada motif dan ukuran kain yang dihasilkan.
Setelah menjadi kain tenun, proses pembuatan tas melibatkan penjahitan yang teliti agar kain tetap kuat, tidak rusak, dan nyaman digunakan. Beberapa pengrajin bahkan mengombinasikan tenun dengan bahan kulit asli atau aksesori berkualitas untuk meningkatkan daya tarik tas.
BACA JUGA:Turun Langsung, Bermasalah dengan Aparat Walkot dan Wawali Ajak Dialog Pedagang Salome
Kisaran Harga yang Bervariasi
- Secara umum, tas tenun dari NTT dijual dengan harga sebagai berikut:
- Tas kecil seperti dompet, pouch, atau selempang mini: mulai dari Rp100.000 hingga Rp300.000.
- Tas ukuran sedang hingga besar, seperti totebag, ransel, atau handbag: berkisar antara Rp300.000 hingga lebih dari Rp1.500.000.
Tas dari brand lokal dengan reputasi baik atau yang dibuat oleh pengrajin ternama bisa memiliki harga lebih tinggi. Bahkan, beberapa tas tenun buatan tangan bisa dihargai jutaan rupiah, tergantung keunikan motif dan teknik pewarnaan yang digunakan.
BACA JUGA:Darimana Asal Nama Indonesia: Istilah Asing ke Identitas Bangsa
Nilai Budaya Tak Ternilai
Tas tenun NTT bukan hanya produk fesyen, tetapi juga simbol kekayaan budaya. Setiap motif tenun mewakili cerita atau filosofi tertentu, mulai dari penghormatan terhadap alam, leluhur, hingga identitas suku. Ketika seseorang membeli dan memakai tas tenun, ia sebenarnya sedang membawa potongan kecil dari warisan budaya Indonesia.
Selain itu, pembelian tas tenun buatan pengrajin lokal juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat NTT, terutama perempuan yang mendominasi profesi penenun.
Asli atau Cetakan?
Sumber: