Dikawal Aparat Bersenjata di Poco Leok, Gubernur NTT Angkat Bicara

Dikawal Aparat Bersenjata di Poco Leok, Gubernur NTT Angkat Bicara

Melki mengunjungi Poco Leok untuk berdialog dengan masyarakat terkait rencana proyek geothermal yang memicu pro dan kontra di wilayah tersebut. Ia menyatakan keinginannya agar warga yang mendukung, menolak, maupun bersikap netral dapat duduk bersama dalam--

Disway.id, NTT - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena angkat bicara soal pengamanan ketat yang menyertainya saat mengunjungi warga Poco Leok, Manggarai, Rabu (16/7/2025). Momen kunjungan Melki viral di media sosial karena sejumlah aparat berpakaian preman tampak menenteng senjata laras panjang saat mendampinginya.

Melki menyebut pengamanan bersenjata itu bukan permintaannya. Ia menjelaskan, penggunaan senjata laras panjang oleh aparat merupakan prosedur tetap (protap) dalam pengamanan pejabat negara, apalagi dalam situasi yang dinamis.

 

"Memang bagi aparat keamanan mereka punya standar prosedur untuk pengamanan baik itu pengamanan aksi demonstrasi, pengamanan aksi dialog dan seterusnya. Begitu juga untuk kepala daerah baik itu mungkin kelas gubernur, bupati, walikota, atau presiden tentu ada protap tersendiri. Tapi sebenarnya semua dilakukan untuk memastikan bahwa dialog bisa dilakukan dengan damai," jelas Melki kepada detikBali melalui pesan WhatsApp, Kamis (17/7/2025) malam.

 

Melki mengunjungi Poco Leok untuk berdialog dengan masyarakat terkait rencana proyek geothermal yang memicu pro dan kontra di wilayah tersebut. Ia menyatakan keinginannya agar warga yang mendukung, menolak, maupun bersikap netral dapat duduk bersama dalam satu forum dialog. Namun rencana itu tidak terwujud karena kondisi di lapangan.

"Sebenarnya sejak awal sebelum mendatangi Poco Leok, saya minta kelompok yang mendukung, netral dan kontra, duduk satu tempat kita ngobrol bareng tapi kondisinya tidak bisa seperti yang saya usulkan itu sehingga menjadi terpisah antara berbagai kelompok itu, bisa bertemu masing-masing. Buat saya itu gak ada masalah," ujarnya.

 

Melki mengatakan mendapat informasi dari aparat keamanan bahwa akan ada demonstrasi dari kelompok kontra saat dirinya tiba di Poco Leok. Ia menghormati aksi tersebut, dan menyamakan dengan pengalamannya saat masih menjadi mahasiswa.

"Berdasarkan info dari aparat keamanan bahwa ternyata ada dinamika seperti itu, kalau saya secara pribadi sih tidak, karena biasa juga dulu zaman demonstrasi waktu mahasiswa hal-hal demikian sering kami alami, demonstrasi seperti yang dibuat para warga saya tidak persoalkan. Namun memang bagi aparat keamanan mereka punya standar prosedur untuk pengamanan," jelasnya.

 

Meski berlangsung dalam suasana dinamis, dialog antara Melki dan kelompok kontra tetap berjalan dengan baik. Ia menyebut pertemuan tersebut tetap bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Kemarin saya dialog di tengah massa yang menolak. Dinamis suasananya tapi berlangsung dengan baik sampai dengan selesai," ungkap Melki.

 

Sumber: