Keracunan makin Sering Terjadi, Orangtua di NTT Larang Anak Konsumsi MBG

Keracunan makin Sering Terjadi, Orangtua di NTT Larang Anak Konsumsi MBG

Banyak orang tua melarang anaknya konsumsi MBG--

Disway.id, NTT - Keracunan akibat konsumsi paket Makan Bergizi Gratis atau MBG terus meluas di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur. Khawatir anak menderita akibat keracunan makanan, sejumlah orangtua melarang anak mereka mengonsumsi MBG. 

”Saya larang anak saya makan MBG. MBG ini membahayakan keselamatan anak saya. Lebih baik mencegah dengan tidak boleh makan MBG,” kata Frido (40), salah satu orangtua murid di Kota Kupang, Senin (28/7/2025).

 

Sebelum akhirnya melarang anak makan MBG, Frido sempat menyarankan anaknya agar mencium terlebih dahulu setiap makanan dalam paket MBG yang dibagi di sekolah. Ia bahkan membekali anaknya dengan lauk dan sayuran dari rumah. 

Kekhawatiran itu menyusul belum terungkapnya penyebab keracunan massal siswa SMPN 8 Kota Kupang pekan lalu. Sebanyak 186 siswa di sekolah itu dirawat. Mereka mual, lemas, buang air besar terus-menerus, dan dehidrasi.

 

Kini datang laporan bahwa keracunan terjadi di SDN Tenau di Kota Kupang dan SMAN 1 Taebenu di Kabupaten Kupang. Juga di SMAN 1 di Kota Tambolaka, SMKN 2 di Kota Tambolaka, dan SMK Don Bosco di Kabupaten Sumba Barat Daya. Ratusan anak menderita keracunan makanan.

Dalam catatan media, persoalan dalam MBG sudah berulang kali terjadi di NTT. Di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, daging ayam yang dibagikan kepada siswa terlihat mentah karena masih ada darahnya. Ada juga helaian rambut yang ditemukan dalam kotak makanan.

 

Kepala SD Inpres 3 Waingapu Hamuli Ngguna Manggil, di Kabupaten Sumba Timur, lewat sambungan telepon, Selasa (25/2/2025), mengatakan, daging mentah yang masih ada darahnya itu ditemukan dalam dua kotak makan. ”Pas mau makan, siswa lihat (daging mentah) itu sehingga tidak mau makan,” katanya.

Temuan lain adalah di dalam kontak makan terdapat helaian rambut sehingga anak-anak merasa jijik. Ada juga menu yang, menurut pihak sekolah, tidak bergizi. Pada hari pertama, siswa dikasih nasi dan mi.

 

Belum diumumkan 

Hingga saat ini, hasil pemeriksaan sampel MBG belum diumumkan kepada publik. ”Masih pemeriksaan untuk menguji kumannya. Beberapa sampel yang lain sudah selesai,” kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kupang Yoseph Nahak, Senin pagi.

Sumber: