Cuaca di NTT Sering Sulit Ditebak, Ini Penyebabnya

Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu sudah akrab dengan fenomena cuaca yang bikin geleng kepala. Pagi bisa cerah, siang tiba-tiba hujan deras disertai angin, lalu sore kembali panas terik. Perubahan mendadak ini ternyata punya penjelasan ilmiah yang cu--
Disway.id, NTT - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu sudah akrab dengan fenomena cuaca yang bikin geleng kepala.
Pagi bisa cerah, siang tiba-tiba hujan deras disertai angin, lalu sore kembali panas terik.
Perubahan mendadak ini ternyata punya penjelasan ilmiah yang cukup rumit, melibatkan banyak faktor dari skala lokal hingga global.
1. Masa Pancaroba yang Rawan Perubahan
NTT berada di wilayah tropis yang mengalami pancaroba—masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan. Pada periode ini, kondisi atmosfer menjadi labil. Awan hujan bisa cepat terbentuk karena pertemuan massa udara panas dan lembap, lalu hilang lagi saat angin berubah arah.
2. Gelombang Rossby Ekuator
BMKG pernah mencatat aktivitas gelombang Rossby ekuator di sekitar NTT. Fenomena ini membawa energi dan kelembapan yang memicu pertumbuhan awan hujan secara masif. Akibatnya, meski kalender menunjukkan musim kemarau, hujan deras bisa saja turun tiba-tiba.
3. Pengaruh El Niño – La Niña dan Angin Monsun
Fenomena iklim global seperti La Niña lemah dapat meningkatkan curah hujan di NTT. Ditambah lagi, angin Monsun Asia membawa massa udara basah dari wilayah utara yang ikut memicu hujan lebih sering daripada biasanya.
4. Faktor Atmosfer Lain: MJO dan Gelombang Kelvin
Sumber: