Hal Unik : Momen Peringatan HUT RI di Belu

moment peringatan HUT ke – 80 kemerdekaan RI para peserta upacara bendera dari Yayasan Vita Dulcedo Atambua kompak mengenakan motif tenunan tradisional. Para lansia ini juga kenakan baju putih dan mengikat bendera merah putih dikepala masing-masing.--
DISWAY.ID, NTT - Sebuah hal unik di Belu NTT, pada moment peringatan HUT ke – 80 kemerdekaan RI para peserta upacara bendera dari Yayasan Vita Dulcedo Atambua kompak mengenakan motif tenunan tradisional. Para lansia ini juga kenakan baju putih dan mengikat bendera merah putih dikepala masing-masing.
Sr. Annie Nadeak KYM penanggung Jawab lansia Vita Dulcedo Atambua mengatakan penggunaan pakaian adat serta perlengkapan lainnya sebagai salah satu ketentuan dalam pelaksanaan upcara bendera tahun ini. “Untuk upacara bendera para lansia menggunakan motif tenun tradisional yang mereka tenun sendiri," katanya.
"Ibu-ibu gunakan baju kabaya putih dan bapak-bapak kameja putih kemudian ada yang pake destar. Serta ditambah dengan mengikat bendera merah putih dikepala,” tutur Sr. Annie Nadeak.
Penggunaan motif tenunan tradisional sebagai bentuk penghargaan serta dukungan dari yayasan agar para lansia terus semangat dan produktif. Tenunan tradisional sebagai produk lokal masyarakat Belu selain itu sebagai bentuk pelestarian motif tenun tradisional sebagai warisan nenek moyang.
“Dengan menggunakan kain tenunan yang mereka tenun otomatis ibu-ibu merasa senang dengan apa yang mereka sudah kerjakan. Kemudian mereka merasa bahwa apa yang kita kerja sebagai warisan leluhur ternyata dihargai untuk ditampilkan pada momentum seperti HUT ke-80 RI," ucapnya.
Yayasan Vita Dulcedo Atambua terus memberikan dukungan agar para peserta di yayasan tersebut terus menekuni keterampilan menenun, sebagai salah satu pendapatan ekonomi dalam keluarga. “Kami dari yayasan terus dukung para lansia dengan usia mereka yang tidak mudah lagi tapi ada yang masih semangat untuk tenun dan dijual untuk mendapatkan uang,” ujar Sr. Annie Nadeak.(*)
Sumber: