Bendungan Napun Gete Sikka NTT belum Beroperasi?

Bendungan Napun Gete Sikka NTT belum Beroperasi?

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara (NT) II, buka suara soal belum tercapai secara optimal beroperasinya Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT)--

Disway.id, NTT - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara (NT) II, buka suara soal belum tercapai secara optimal beroperasinya Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Parlinggoman Simanungkalit, menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memang telah membangun Bendungan Napun Gete tanggal 7 Desember 2016 dan selesai 23 Februari 2021 dengan daya tampung 14,3 juta meter kubik.

 

Tujuan dibangunnya bendungan itu lanjut Parlinggoman, untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan luas lahan pertanian 300 hektare dan mendukung penyediaan air baku 214 liter/detik serta mengurangi risiko banjir 219 meter kubik per detik. "Namun, kami menyadari bahwa Bendungan Napun Gete belum memiliki jaringan atau sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat," kata Parlinggoman, dikutip Disway, Senin (1/9/2025).

 

Bendungan Napun Gete lebih fokus pada air baku. Sedangkan untuk irigasi hanya mendukung ketika debit air di sungai yang mengairi Daerah Irigasi Nebe berkurang.

Sehingga, untuk melayani air irigasi, akan dibuka dari bendungan, dialirkan melalui sungai, guna membantu suplai air ke Daerah Irigasi Nebe.

 

Menurut Parlinggoman, ada beberapa alasan utama Bendungan Napun Gete belum memiliki sistem distribusi air baku yang optimal untuk melayani masyarakat. Dibagi Beberapa Tahap Proyek Bendungan Napun Gete dan jaringan irigasi dilakukan dalam tahap-tahap tertentu. Seringkali, pembangunan bendungan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan jaringan pendukungnya.

 

Detail desain air baku Bendungan Napun Gete dilaksanakan tahun anggaran 2017, dengan pelaksana PT Aditya Engeneering Concultant. Larap atau dokumen perencanaan yang digunakan untuk mengelola proses pengadaan tanah dan permukiman kembali bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan jaringan air baku Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Tiga Cahaya Mandiri.

 

Kemudian, studi analisis dampak lingkungan pembangunan jaringan transmisi Bendungan Napun Gete tahun anggaran 2021, dengan pelaksana PT Mitra Hijau Indonesia. Kedua, tahapan rencana pembangunan. Pada tahun anggaran 2024 BBWS NT II telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete di tahun anggaran 2025 sepanjang 70 kilometer secara bertahap selama tiga tahun dengan anggaran sebesar Rp 888.000.000.000, terhitung 2025-2027.

 

Namun dengan adanya efisiensi anggaran tahun anggaran 2025, maka kegiatan pembangunan jaringan transmisi air baku Bendungan Napun Gete oleh BBWS NT II tidak terlaksanakan. "Untuk menjawab asas manfaat dari bendungan Napun Gete tersebut, kami berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sikka dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya terlaksananya Pembangunan Jaringan Transmisi air baku di Bendungan Napun Gete," tutur dia.

Sumber: