Baik atau Buruk ya Jika Perut Bayi Bunyi?

--
NTT, DISWAY.ID - Perut bayi bunyi sering membuat orang tua khawatir, terutama jika suaranya cukup keras atau muncul berulang kali. Sebenarnya, bunyi perut ini merupakan hal yang wajar dan menandakan kalau saluran pencernaan bayi sedang bekerja. Meski begitu, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pencernaan lho.
Pada masa awal kehidupannya, sistem pencernaan bayi masih dalam proses beradaptasi. Hal ini membuat Bunda mungkin sering mendengar perut bayi bunyi, mulai dari suara gemuruh, keroncongan, hingga bunyi-bunyi kecil lainnya. Tenang, kondisi ini umum terjadi dan merupakan bagian dari perkembangan saluran pencernaannya.
Namun, ada kalanya bunyi perut bayi menjadi tanda adanya masalah pada pencernaannya lho, terutama bila muncul bersama gejala lain, seperti sakit perut, rewel, dan tidak mau menyusu. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali perbedaan antara bunyi perut yang normal dengan yang disertai gejala lain, agar kesehatan Si Kecil tetap terjaga.
Inilah Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Bayi Bunyi
Perut bayi bunyi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan ya, Bun. Bunyi ini muncul karena adanya pergerakan makanan, cairan, dan udara di dalam saluran pencernaan.
Saat makanan bercampur dengan cairan dan udara yang masuk, usus akan bekerja mencerna, sehingga menimbulkan bunyi. Itulah mengapa suara ‘krucuk-krucuk’ sering terdengar setelah Si Kecil menyusu atau makan. Selain itu, ada juga beberapa kondisi lain yang dapat membuat perut bayi bunyi, di antaranya:
1. Bayi sedang lapar
Perut bayi bunyi bisa terjadi saat ia sedang lapar. Ketika perut dalam keadaan kosong, usus tetap bergerak untuk membersihkan sisa makanan atau minuman yang tertinggal. Nah, gerakan usus ini akan memicu munculnya suara “krucuk-krucuk” atau keroncongan pada perut bayi.
Namun, Bunda tidak perlu khawati, karena bunyi ini merupakan tanda alami dari tubuh bahwa bayi memerlukan asupan ASI atau susu formula. Oleh karena itu, Bunda bisa segera memenuhi kebutuhan makan Si Kecil, seperti memberikan ASI, susu formula, atau MPASI, sebelum ia menjadi rewel.
2. Adaptasi saluran pencernaan
Pada bulan-bulan awal kehidupannya, adaptasi saluran pencernaan menjadi salah satu penyebab utama perut bayi bunyi. Pasalnya, sistem pencernaan bayi masih dalam proses berkembang dan menyesuaikan diri untuk menerima ASI, susu formula, atau makanan pendamping.
Nah, proses adaptasi saluran pencernaan ini membuat gerakan usus lebih aktif dan kadang menghasilkan suara tertentu di perut bayi, baik berupa gemuruh maupun bunyi kecil lainnya. Inilah yang menyebabkan perut bayi bunyi lebih sering.
Namun, tidak perlu cemas karena kondisi ini wajar terjadi dan tidak memerlukan penanganan khusus. Bunda hanya cukup memastikan bayi mendapatkan nutrisi, waktu tidur yang cukup, serta perhatian penuh agar ia tetap nyaman.
Sumber: