Pemerintah Provinsi NTT melalui Asisten II Sekretariat Daerah, Selfi Handrayani Nange, menyambut perwakilan sopir dan mahasiswa dalam audiensi tertutup. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan, dan mencari solusi terbaik yang tidak hanya melindungi kepentingan masyarakat, tetapi juga tetap mengutamakan aspek keselamatan berkendara.
“Kami akan lakukan rapat koordinasi lintas sektor dan segera menyampaikan hasilnya. Kami paham situasi lapangan, dan akan mengupayakan regulasi yang tidak merugikan rakyat kecil,” ujar Selfi.
Harapan ke Depan
Aksi damai ini mencerminkan persoalan klasik antara regulasi nasional dan realitas lokal yang kerap tidak sinkron. Para sopir berharap, pemerintah tidak hanya bertindak sebagai penegak aturan, tetapi juga sebagai pendengar aspirasi rakyat yang mencari penghidupan secara sah dan damai.
“Kalau bukan kami yang angkut, siapa lagi? Apakah pemerintah sudah siapkan kendaraan umum di pelosok-pelosok? Kalau belum, jangan larang kami mencari makan,” tutup seorang sopir lainnya sambil mengangkat poster bertuliskan “Pikap Bukan Musuh Rakyat!”