Disway.id, NTT - Rasa kantuk setelah makan sering kali datang tanpa diundang. Baru saja selesai menyantap sepiring nasi padang atau semangkuk bakso, tiba-tiba mata mulai berat, tubuh terasa lesu, dan pikiran melayang ingin rebahan. Fenomena ini umum terjadi, tapi sebenarnya apa penyebabnya?
1. Proses Pencernaan Memerlukan Energi
Saat perut kenyang, tubuh mengalihkan banyak energi dan aliran darah ke organ-organ pencernaan seperti lambung dan usus. Proses ini menyebabkan penurunan sementara aliran darah ke otak, yang bisa membuat kita merasa mengantuk dan kurang fokus.
BACA JUGA:Nama di e-Ijazah Harus Sama dengan Akta? Ini Aturan Lengkapnya Tahun 2025
2. Peran Hormon dan Senyawa Kimia Otak
Makanan yang kita konsumsi—terutama yang mengandung karbohidrat dan protein—dapat memicu pelepasan hormon insulin. Insulin ini membantu asam amino bernama triptofan masuk ke otak, yang kemudian diubah menjadi serotonin dan melatonin. Kedua senyawa ini dikenal sebagai "hormon tidur" karena berperan dalam menciptakan rasa tenang dan kantuk.
BACA JUGA:Renungan Katolik 14 Juni 2025: Hidup dalam Kebenaran dan Kasih Kristus
3. Jenis Makanan yang Dimakan
Makanan tinggi gula dan lemak bisa mempercepat lonjakan gula darah. Namun setelah puncak gula darah tercapai, tubuh akan mengalami penurunan drastis (crash) yang bisa membuat kita lemas dan mengantuk. Makanan seperti nasi putih, roti putih, dan makanan cepat saji sangat mudah menimbulkan efek ini.
4. Pengaruh Ritme Biologis Tubuh
Tubuh manusia memiliki jam biologis (ritme sirkadian) yang secara alami menyebabkan kantuk pada siang hari, terutama antara pukul 1 sampai 3 siang. Jika waktu makan siang berdekatan dengan jam ini, rasa kantuk akan terasa semakin kuat.
5. Faktor Psikologis dan Kebiasaan
Setelah makan, apalagi dalam suasana santai atau setelah kurang tidur, tubuh dan pikiran cenderung rileks. Kenyamanan ini sering kali dikaitkan otak dengan waktu istirahat, sehingga sinyal kantuk pun muncul.