Cuaca di NTT Sering Sulit Ditebak, Ini Penyebabnya

Minggu 10-08-2025,09:59 WIB
Reporter : Dimas Satriyo Nugroho
Editor : Dimas Satriyo Nugroho

Disway.id, NTT - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu sudah akrab dengan fenomena cuaca yang bikin geleng kepala.

Pagi bisa cerah, siang tiba-tiba hujan deras disertai angin, lalu sore kembali panas terik.

Perubahan mendadak ini ternyata punya penjelasan ilmiah yang cukup rumit, melibatkan banyak faktor dari skala lokal hingga global.

 

1. Masa Pancaroba yang Rawan Perubahan

NTT berada di wilayah tropis yang mengalami pancaroba—masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan. Pada periode ini, kondisi atmosfer menjadi labil. Awan hujan bisa cepat terbentuk karena pertemuan massa udara panas dan lembap, lalu hilang lagi saat angin berubah arah.

 

2. Gelombang Rossby Ekuator

BMKG pernah mencatat aktivitas gelombang Rossby ekuator di sekitar NTT. Fenomena ini membawa energi dan kelembapan yang memicu pertumbuhan awan hujan secara masif. Akibatnya, meski kalender menunjukkan musim kemarau, hujan deras bisa saja turun tiba-tiba.

 

3. Pengaruh El Niño – La Niña dan Angin Monsun

Fenomena iklim global seperti La Niña lemah dapat meningkatkan curah hujan di NTT. Ditambah lagi, angin Monsun Asia membawa massa udara basah dari wilayah utara yang ikut memicu hujan lebih sering daripada biasanya.

 

4. Faktor Atmosfer Lain: MJO dan Gelombang Kelvin

NTT juga sering dipengaruhi Madden-Julian Oscillation (MJO)—gelombang atmosfer yang memicu hujan lebat dalam beberapa hari—serta Gelombang Kelvin yang meningkatkan pertumbuhan awan konvektif. Kedua fenomena ini membuat prakiraan cuaca menjadi tantangan tersendiri.

Kategori :