Selain itu, Iftitah juga menekankan pentingnya ilmu dan teknologi serta tekad yang kuat untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
"Siapa sangka, di tanah berbatu, dengan perbedaan suhu ekstrim justru bisa menjadi perkebunan tebu dengan hasil yang bagus," imbuhnya.
Sekadar diketahui, tebu dari perkebunan Melolo memiliki rendemen (kadar gula per batang) sampai 21 persen, tiga kali lipat rata-rata rendemen nasional sebesar tujuh persen. Hadirnya investasi strategis di kawasan transmigrasi Melolo diharapkan menjadi contoh nyata.(*)