Cuaca Ekstrem Ancam NTT, BMKG: Siaga!

Cuaca Ekstrem Ancam NTT, BMKG: Siaga!

--

NTT, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang mengancam seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur. Warga diminta bersiap menghadapi hujan lebat, petir, dan angin kencang mulai November 2025. Perlu mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Pantauan di Bandar Udara El Tari, Kupang, pada Sabtu (8/11/2025), penerbangan berjalan sesuai jadwal. Namun, awan mendung menggantung pertanda hujan berpotensi turun di daerah itu. Kecepatan angin juga relatif normal. Penerbangan dari Kupang ke Kalabahi, Kabupaten Alor, tanpa turbolensi.

Sementara daerah lainnya diperkirakan baru akan mengalami hujan pada akhir November hingga awal Desember 2025.

“Puncak musim hujan di wilayah NTT diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026, dan akan berlangsung hingga Maret 2026,” jelas Sti Nenot’ek saat ditemui di Kupang, Kamis (6/11).

Ia menuturkan, berdasarkan analisis cuaca, terdapat beberapa fenomena atmosfer signifikan yang memicu peningkatan intensitas hujan di awal musim ini, seperti aktifnya Monsun Asia, pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta suhu muka laut yang menghangat di sekitar perairan selatan NTT.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di berbagai daerah.

“Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat, petir, serta angin kencang,” tegasnya.

Selain itu, ia mengingatkan bahaya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di kawasan bertopografi curam dan bergunung.

“Khusus daerah sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, perlu diwaspadai potensi banjir lahar hujan,” tambah Sti Nenot’ek.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun terus mengikuti pembaruan prakiraan cuaca dari kanal resmi BMKG, terutama bagi nelayan dan warga di wilayah pesisir yang rentan terdampak cuaca buruk.(*)

Sumber: