Depok Gempar, Ancaman Bom Lewat Email Masih Dicari
--
NTT, DISWAY.ID - Ketenangan dunia pendidikan di Kota Depok sempat terusik setelah muncul ancaman bom yang menyasar sejumlah sekolah menengah atas. Isu tersebut ramai diperbincangkan di media sosial dan memicu kekhawatiran di kalangan siswa, orang tua, hingga tenaga pendidik.
Peristiwa ancaman bom via email yang menggemparkan Depok baru saja terjadi hari ini, Selasa (23/12/2025), dan menargetkan sepuluh sekolah di Kota Depok. Pihak kepolisian, termasuk tim Gegana Brimob, langsung bergerak melakukan penyisiran di lokasi yang disebutkan.
Kepolisian membenarkan adanya laporan ancaman bom yang diterima beberapa sekolah di Depok, Jawa Barat. Namun, setelah dilakukan penyisiran menyeluruh, aparat memastikan bahwa ancaman tersebut tidak terbukti.
“Iya betul, saat ini sudah dilakukan penyisiran,” ujar Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.
Setidaknya 10 sekolah swasta di Depok menerima email ancaman bom pada dini hari tadi, sekitar pukul 02.32 WIB.
Menurut Made, hingga kini polisi masih melakukan pengecekan terhadap total 10 sekolah yang menerima ancaman melalui surat elektronik atau email. Dari jumlah tersebut, enam sekolah telah selesai disisir, sementara empat sekolah lainnya masih dalam proses pemeriksaan
Email tersebut, yang dikirim dari akun bernama "KLH", tidak hanya berisi ancaman bom, tetapi juga ancaman penculikan, pembunuhan, dan narkoba. Pengirim mengaku kecewa terhadap aparat.
Isu ini semakin menyita perhatian publik setelah beredar video di media sosial Instagram melalui akun @depok24jam, yang memperlihatkan kehadiran aparat kepolisian, termasuk tim Detasemen Gegana Brimob Polri, tengah melakukan pemeriksaan di lingkungan sekolah.
Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Gegana dari Brimob Polri segera diterjunkan ke lokasi sekolah-sekolah untuk melakukan sterilisasi dan pengecekan.
Langkah cepat dan sigap dari pihak kepolisian dilakukan sebagai upaya antisipasi demi memastikan keamanan dan kenyamanan proses belajar-mengajar. Meski ancaman tersebut terbukti palsu, polisi tetap mengimbau pihak sekolah dan masyarakat agar tidak panik serta segera melaporkan jika menerima pesan mencurigakan.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa keamanan lingkungan pendidikan menjadi prioritas utama, sehingga setiap laporan ancaman akan ditangani secara serius dan profesional.
Sebagian besar ancaman ini diterima saat siswa sedang menjalani libur semester, sehingga aktivitas sekolah tidak terganggu secara signifikan oleh kepanikan. Sejauh ini, hasil penyisiran belum menemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan, dan ancaman tersebut diduga fiktif, namun tetap ditangani secara serius sesuai prosedur penanganan ancaman bom.
Dengan hasil penyisiran sementara yang aman dan terkendali, aktivitas sekolah di Depok diharapkan dapat kembali berjalan normal tanpa rasa khawatir.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, namun tetap waspada dan segera melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Sumber: