Status Gunung Ili Lewotolok di NTT Naik ke Siaga, Erupsi Meningkat dan Material Pijar Meluncur Jauh

Gunung Ili Lewotolok di Lembata, NTT alami peningkatan aktivitas vulkanik--
Disway.id, NTT – Aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, meningkat secara signifikan sejak akhir Juni 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menaikkan status gunung tersebut dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada Rabu, 2 Juli 2025 pukul 20.00 WITA.
Kenaikan status ini berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan eskalasi erupsi. Gunung Ili Lewotolok tercatat mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi hingga 1.200 meter dari puncak, disertai lontaran material pijar sejauh 1.500 meter ke arah utara dan timur laut. Akibatnya, terjadi kebakaran vegetasi di lereng gunung pada sektor-sektor tersebut.
Aktivitas Seismik Tinggi
Data kegempaan yang direkam dari 16 Juni hingga 2 Juli 2025 menunjukkan intensitas tinggi:
- 2.482 kali gempa erupsi
- 3.088 kali gempa hembusan
- Disertai dengan gempa tremor harmonik dan non-harmonik, serta gempa vulkanik dangkal dan dalam.
Visual dari pos pengamatan memperlihatkan asap kawah berwarna putih hingga kelabu tebal, membumbung hingga 600 meter dari puncak. Pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025 pukul 01.43 WITA, terjadi erupsi dengan kolom abu setinggi 500 meter ke arah barat, amplitudo gempa mencapai 40 mm, dan durasi letusan sekitar 42 detik.
Imbauan PVMBG dan Mitigasi
Dengan peningkatan aktivitas ini, PVMBG mengimbau masyarakat:
- Tidak memasuki radius 2–3 kilometer dari pusat erupsi.
- Tetap tenang dan tidak panik jika terjadi dentuman atau getaran yang terasa di permukiman.
- Waspada terhadap potensi guguran lava, awan panas, serta lontaran batu pijar, khususnya di sektor selatan, tenggara, barat, dan timur laut.
Penduduk di sekitar gunung, termasuk para pendaki dan wisatawan, diminta untuk mengikuti arahan pemerintah daerah serta informasi resmi dari PVMBG. Evakuasi dan kesiapsiagaan terus disiapkan oleh BPBD Lembata bersama TNI-Polri untuk mengantisipasi potensi erupsi yang lebih besar.
Sumber: