Mengenal Letak Geografis Gunung Ili Lewotolok, Gunung Api Aktif di Pulau Lembata, NTT

Mengenal Letak Geografis Gunung Ili Lewotolok, Gunung Api Aktif di Pulau Lembata, NTT

Gunung Lewotolok yang masih berstatus Gunung Api aktif--

Disway.id, NTT – Gunung Ili Lewotolok, atau sering disebut juga Gunung Lewotolok, merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang kini menjadi sorotan nasional karena peningkatan aktivitas vulkaniknya.

Terletak di Pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), gunung ini memiliki posisi strategis baik secara geologis maupun geografis.

 

Letak Geografis

Secara geografis, Gunung Ili Lewotolok berada pada:

  • Koordinat: sekitar 8°16' Lintang Selatan dan 123°30' Bujur Timur
  • Ketinggian: ± 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl)
  • Pulau: Lembata (dulu dikenal sebagai Pulau Lomblen)
  • Kabupaten: Lembata
  • Provinsi: Nusa Tenggara Timur

 

Gunung ini terletak di bagian utara Pulau Lembata, menghadap langsung ke Laut Flores di sisi utara dan berbatasan dengan Selat Alor di sisi timur. Lokasinya juga relatif dekat dari pusat kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

Gunung Api di Jalur Cincin Api Pasifik

Gunung Ili Lewotolok termasuk dalam deretan gunung api aktif di kawasan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), yaitu jalur pegunungan vulkanik dan seismik yang membentang di sekitar tepi Samudra Pasifik. Jalur ini menjadi lokasi dari sebagian besar aktivitas vulkanik dan gempa bumi dunia.

Sebagai gunung bertipe stratovolcano, Ili Lewotolok memiliki kerucut simetris dengan kawah aktif di puncaknya. Letusan dan aktivitas vulkanik dari gunung ini biasanya berupa lontaran material pijar, abu vulkanik, serta hembusan gas dan uap panas.

 

Signifikansi Lokasi

Lokasi geografis Ili Lewotolok yang berada di pulau kecil dengan populasi padat di lerengnya membuatnya sangat diperhatikan dalam aspek mitigasi bencana. Aktivitas vulkanik yang meningkat dapat berdampak langsung terhadap pemukiman warga, lahan pertanian, serta infrastruktur di sekitarnya.

Peningkatan status dari Waspada ke Siaga pada 2 Juli 2025 lalu menjadi pengingat bahwa posisi gunung ini sangat menentukan dalam upaya tanggap darurat dan penyelamatan warga di kawasan rawan bencana.

Sumber: