BTN Perkuat Ekonomi NTT Lewat Ekspansi Bisnis Perumahan

BTN dapat berkontribusi signifikan di NTT, misalnya dengan membangun 30.000-40.000 unit rumah per tahun. KPR yang ditawarkan memiliki angsuran terjangkau, sekitar Rp900 ribu sampai Rp1 juta per bulan, dengan upaya untuk memperpanjang tenor menjadi 25 tah--
Disway.id, NTT - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi membuka gedung baru Kantor Cabang (KC) Kupang yang berlokasi di Jalan El Tari 1, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Relokasi dari gedung sebelumnya tersebut, menandai komitmen penuh BTN untuk memperluas layanan perbankan dan perannya dalam mendorong pembiayaan perumahan rakyat di kawasan Indonesia Timur.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan NTT merupakan salah satu wilayah potensial sejalan dengan besarnya kebutuhan pembiayaan perumahan dan pertumbuhan sektor konstruksi serta real estate yang tinggi. Hingga kini, lanjutnya, angka kebutuhan rumah (backlog) di NTT mencapai 90.500 unit.
"Relokasi BTN Kantor Cabang Kupang ke lokasi baru ini adalah simbol harapan dan optimisme kami terhadap pertumbuhan ekonomi dan perumahan di NTT. Dengan potensi sektor perumahan yang tinggi dan didukung program Perumahan Nasional, BTN Kupang diharapkan mampu mempercepat penyaluran KPR dan mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat," ujar Nixon dalam Acara Peresmian Gedung Baru BTN KC Kupang di Kupang, Rabu (9/7).
BACA JUGA:Konsolidasi Jelang Spin Off, BTN Syariah Gelar Rakernas
BACA JUGA:Kadin dan BI NTT Dukung Trade Expo di Dili Tingkatkan Penguatan Sinergi Lintas Sektor
Nixon menjelaskan gedung baru BTN Kantor Cabang Kupang terdiri atas 4 lantai dan total luas mencapai 4.000 meter persegi. Kantor tersebut akan menjadi koordinator berbagai jaringan kantor BTN di NTT.
Menurutnya, perumahan menjadi salah satu sektor yang memiliki dampak besar bagi perekonomian. "Satu rumah butuh 5 orang tukang dan bahan dasar pembangunan rumah itu 90% menggunakan bahan baku lokal sehingga pertumbuhan sektor perumahan di NTT akan mendukung peningkatan ekonomi provinsi ini," jelas Nixon.
Menurut Nixon, fokus utama BTN di NTT adalah sektor perumahan dan konstruksi, namun layanan juga mencakup UMKM, kontraktor, industri jasa, perguruan tinggi negeri, serta sektor ritel dan konsumer, sejalan dengan bisnis utama BTN di Indonesia.
"Mengingat backlog perumahan di NTT mencapai 90.000 unit, BTN berkomitmen mengurangi angka tersebut. Melalui program tiga juta rumah khususnya FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) untuk masyarakat berpenghasilan rendah, BTN menargetkan penyelesaian 220.000 unit rumah," sebutnya.
BACA JUGA:BTN Jakarta International Marathon 2025 Sukses Digelar
BACA JUGA:Bank BNI Dukung Program Smart City Kupang: Fokus Sampah Digital dan Layanan Publik
Sumber: