Nasib Videotron di Maumere: Layar Iklan Digital Nihil PAD yang ‘Bikin Kotor Kota’

Nasib Videotron di Maumere: Layar Iklan Digital Nihil PAD yang ‘Bikin Kotor Kota’

videotron dapat digunakan untuk promosi produk hasil hilirisasi UKM daerah, selain melalui media massa atau pun media sosial.--

 

Pelaksana Tugas Bagian Umum Setda Sikka Yan Yanita Salvanos mengakui, selama ini, pemanfaatan videotron hanya untuk menayangkan kegiatan pemerintah dan tidak pernah ada pihak ketiga yang mau menyewa.

“Saat saya belum jadi Kabag Umum, pernah ada wacana mau ada pihak ketiga yang mau sewa, sempat bahas tapi tidak jadi. Dalam diskusi itu kan banyak hal mengenai persyaratan pihak ketiga dan lain-lain sehingga tidak dilanjutkan,” kata Yan.

Yan menyebut saat ini videotron tersebut rusak, karena “informasi beberapa waktu lalu ada kerusakan,” sehingga tidak digunakan lagi.

 

Memaksimalkan Videotron

Ketua DPRD Sikka, Stef Sumandi mendorong pemerintah untuk memaksimalkan videotron untuk publikasi produk-produk dan berbagai kebijakan lainnya.

“DPRD dalam setiap rapat selalu mendorong itu. Bahkan setiap kali evaluasi setiap tahun kami selalu mendorong itu,” kata Stef.

Menurutnya, videotron dapat digunakan untuk promosi produk hasil hilirisasi UKM daerah, selain melalui media massa atau pun media sosial.

 

Terkait informasi dari Kabag Umum yang meyebut adanya kerusakan pada videotron, kata dia, “harus diperbaiki, bukan dibiarkan begitu saja.”

 

Saat perencanaan, kata Stef, pemerintah bilang bahwa “akan menghasilkan pendapatan lebih dari satu miliar rupiah.” Setelah pengadaan, pemerintah berdalih penggunaannya tidak optimal dengan berbagai macam alasan.

“Kami tetap komitmen untuk pembangunan daerah terutama melalui digitalisasi, promosi melalui media massa, media sosial, serta videotron. DPRD sudah punya atensi khusus soal itu, tinggal pemerintah meresponnya dengan kebijakan teknis. Kami tidak bisa melakukan kebijakan umum tanpa adanya kajian teknis dari pemerintah,” tandasnya.

Sementara itu, Andi mendengar bahwa pemerintah sedang gencar melakukan berbagai langkah untuk menggejot PAD. Di 2025, pemerintah menargetkan PAD sebesar Rp113.690.380.553 dan realisasinya hingga akhir Juni masih Rp29.266.632.828 atau 25,74 persen per akhir Juni.

Sumber: