Musik Gereja Jadi Bahasa Jiwa di Konser Tugas Akhir IAKN Kupang

Minggu 22-06-2025,13:11 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

Disway.id, NTT - Mahasiswa Program Studi Musik Gereja, Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menyelenggarakan konser tugas akhir yang menggugah hati. Lebih dari sekadar ujian akademik, konser ini menjadi ajang mahasiswa menyuarakan isi jiwa lewat musik gereja—musik yang bukan hanya terdengar, tapi dirasakan hingga ke relung batin.

Konser sebagai Ujian Tugas Akhir

Berlangsung di lingkungan kampus, konser ini merupakan bagian dari penilaian akhir mata kuliah di semester genap. Setiap mahasiswa ditantang untuk tampil, mengelola acara, dan mempersembahkan karya musikal yang mencerminkan kemampuan artistik, spiritual, serta manajerial mereka.

Dalam konser tersebut, mahasiswa tak hanya tampil sebagai penyanyi atau pemusik, tetapi juga sebagai kreator dan pengarah acara. Tugas ini melatih mereka untuk tidak hanya mahir bermusik, tetapi juga mampu memimpin dan mengorganisir sebuah pertunjukan secara mandiri.

Ragam Penampilan: Tradisional hingga Modern

Penampilan yang ditampilkan sangat beragam. Mulai dari paduan suara bergaya gerejawi, solo vokal bernuansa rohani, ansambel musik akustik, hingga ekspresi kreatif seperti stand-up comedy dan musik rap bernilai spiritual

Salah satu segmen menarik adalah paduan suara mahasiswa yang membawakan lagu rohani kontemporer dengan aransemen harmoni klasik. Tak kalah memikat, penampilan puisi dan tarian kontemporer menggambarkan semangat pelayanan yang dibungkus dengan sentuhan budaya lokal NTT.

Musik Gereja: Medium Spiritual dan Budaya

Konser ini mempertegas peran musik gereja sebagai bahasa jiwa yang melampaui sekadar hiburan. Musik dijadikan alat untuk menyampaikan pesan iman, menyatukan komunitas, serta merayakan keanekaragaman budaya dalam semangat kekristenan.

Salah satu mahasiswa peserta, Lanny, mengungkapkan bahwa pengalaman tampil di konser ini mengajarkannya banyak hal.

“Lewat musik kita menyuarakan harapan, cinta, dan iman. Ini bukan hanya tugas, tapi panggilan,” ujarnya penuh semangat.

Panggung Pengembangan Diri

Konser ini sekaligus menjadi sarana pengembangan soft skills mahasiswa—mulai dari kepemimpinan, kolaborasi tim, hingga kemampuan teknis dalam produksi pertunjukan. Dosen pembimbing memberikan apresiasi atas semangat dan kreativitas mahasiswa yang mampu mengubah ruang akademik menjadi panggung pelayanan dan kesaksian.

“Musik gereja bukan hanya teori di ruang kuliah, tapi nyata dalam karya. Konser ini membuktikan itu,” kata salah satu dosen pendamping.

Konser tugas akhir mahasiswa IAKN Kupang bukan sekadar pertunjukan seni. Ini adalah manifestasi iman yang diwujudkan melalui musik. Di tengah dunia yang berubah cepat, para mahasiswa ini mengingatkan bahwa musik gereja tetap relevan sebagai suara yang menyentuh, mempersatukan, dan menghidupkan harapan.

Kategori :