Program Quik Win 1 Tunjukkan Hasil Nyata, Ratusan Putra-Putri NTT Lolos TNI, Polri, dan Sekolah Kedinasan

Senin 14-07-2025,09:49 WIB
Reporter : Rifaa Ayuni
Editor : Rifaa Ayuni

NTT.DISWAY.ID, KUPANG — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan capaian strategis melalui Program Quik Win 1, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Salah satu kegiatan unggulan dalam program ini adalah Pendampingan Masuk Perguruan Tinggi, TNI, Polri, dan Sekolah Kedinasan Tahun 2025, yang telah berhasil mengantar ratusan siswa NTT menembus ketatnya seleksi nasional.

Program ini merupakan bentuk intervensi aktif Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam menjawab rendahnya partisipasi lulusan SMA/SMK terhadap jalur pendidikan dan penugasan negara, seperti perguruan tinggi kedinasan, akademi militer dan kepolisian, serta PTN terkemuka. Kendala klasik seperti minimnya informasi, kurangnya persiapan akademik dan fisik, hingga keterbatasan ekonomi menjadi hambatan utama yang berulang setiap tahun.

Namun, pada tahun ini, pola kerja terstruktur yang dirancang dalam kerangka Quik Win 1 terbukti memberikan hasil signifikan. Sebanyak 124 siswa dari seluruh NTT dinyatakan lolos dan diterima secara resmi di institusi TNI, Polri, dan sekolah-sekolah kedinasan milik negara. Ini merupakan lonjakan progresif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana angka kelulusan masih di bawah 100 siswa.

Capaian ini tidak datang tiba-tiba. Sejak Maret 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT melaksanakan rangkaian kegiatan sistematis yang mencakup pemetaan minat siswa di 22 kabupaten/kota, peluncuran program oleh Gubernur NTT, pelaksanaan try out akbar serentak bekerja sama dengan Ruang Guru, pendampingan fisik bersama TNI/Polri, hingga sosialisasi daring yang menjangkau satuan pendidikan di pelosok. Sebanyak 2.137 siswa mengikuti program ini secara penuh, dan lebih dari 1.000 siswa berhasil menembus tahap seleksi akademik dan psikotes.

Tak hanya itu, angka penerimaan mahasiswa baru dari NTT melalui jalur SNBP dan SNBT tahun 2025 juga melonjak signifikan. Total 4.642 siswa diterima di berbagai perguruan tinggi nasional, dari program studi vokasi hingga bidang-bidang strategis seperti kedokteran, pertanian, hukum, dan teknik. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih menjadi dua wilayah dengan capaian tertinggi, namun sejumlah kabupaten di Flores, Alor, dan Sumba mulai menunjukkan tren peningkatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambros Kodo, menyampaikan bahwa program ini didesain sebagai upaya untuk menghadirkan keadilan akses pendidikan, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi juga di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Kami tidak ingin ada satu pun anak NTT yang memiliki potensi tetapi gagal meraih masa depannya hanya karena kurang informasi atau tidak ada pembinaan. Program ini hadir untuk menjembatani kesenjangan itu,” ujar Ambros kepada media, Jumat (11/7/2025). 

Menurutnya, pendampingan ini bukan semata bimbingan teknis, melainkan juga transformasi karakter generasi muda agar siap menghadapi persaingan nasional secara tangguh.

“Kami membangun pola pendampingan yang terintegrasi dari pemetaan minat, pelatihan fisik dan akademik, hingga simulasi tes berbasis CAT. Semua dirancang untuk memastikan siswa-siswi NTT benar-benar siap bersaing,” tambah Ambros.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan tahun ini bukan akhir, melainkan pijakan awal menuju sistem pendampingan berkelanjutan. Dinas akan mendorong program ini sebagai agenda tahunan prioritas, termasuk mengusulkan dukungan anggaran APBD secara khusus untuk menjangkau lebih banyak sekolah dan siswa di masa mendatang.

Keberhasilan Program Quik Win 1 tidak lepas dari sinergi berbagai pemangku kepentingan: TNI, Polri, institusi pendidikan tinggi, alumni sekolah kedinasan, komunitas psikolog, dan lembaga pelatihan. Rapat-rapat koordinasi yang digelar sejak awal tahun menghasilkan pembentukan satuan tugas lintas instansi. Masing-masing lembaga diberi tanggung jawab sesuai fungsinya, termasuk dalam pembinaan fisik, simulasi psikotes, penyediaan materi bimbingan, dan fasilitasi pendaftaran online.

Sebagai contoh, pelaksanaan try out UTBK dan seleksi sekolah kedinasan dilakukan secara massal dan serentak di seluruh kabupaten/kota, dengan keterlibatan langsung kepala sekolah, koordinator pengawas, hingga orang tua siswa. Sekolah juga diwajibkan menggelar sosialisasi tentang jalur PTN, TNI/Polri, dan kedinasan sejak kelas X agar siswa dapat mempersiapkan diri lebih awal.

Meski capaian tahun ini cukup membanggakan, program ini masih menghadapi tantangan serius. Di antaranya adalah keterbatasan fasilitas latihan fisik di banyak sekolah, masalah jaringan internet saat proses pendaftaran online di daerah terpencil, hingga kekurangan pelatih profesional di bidang kesamaptaan dan psikotes.

Untuk mengatasi hal itu, beberapa rekomendasi strategis tengah disusun, antara lain:

  1. Menetapkan program ini sebagai bagian dari RPJMD pendidikan NTT.
  2. Mengembangkan platform digital pendampingan yang terintegrasi.
  3. Membangun kerja sama formal dengan institusi pendidikan dan keamanan sebagai mitra tetap.
  4. Meningkatkan kapasitas guru BK dan wali kelas dalam mendampingi siswa.
  5. Menyediakan paket pendampingan berbasis wilayah dan kebutuhan lokal.

Angka-angka yang ditorehkan Program Quik Win 1 tahun ini tidak hanya menjadi statistik keberhasilan, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi ribuan anak muda NTT yang selama ini merasa terhalang oleh keterbatasan.

Kategori :