Umat Katolik Amerika sambut Paus baru, Harapan ada Pendeta Perempuan

Umat Katolik Amerika sambut Paus baru, Harapan ada Pendeta Perempuan

Sosok Paus Leo XIV yang berasal dari Amerika serikat --

Sementara itu, di Houston, kota besar Texas, warga bernama Azul Montemayor mengaku terkejut dengan terpilihnya Paus Leo. Dia tidak menyangka seorang Amerika terpilih menjadi Paus.

 

"Saya tidak menyangka seorang Amerika akan terpilih dan saya hanya berharap dia meneruskan warisan (Paus) Fransiskus untuk bersikap lebih inklusif" dan "tidak terpengaruh oleh ideologi yang lebih konservatif" yang sekarang populer di bawah Presiden AS Donald Trump," tutur Azul.

 

Di Washington, diplomat Peru Julio Aiana (32), mengatakan "kami senang bahwa sekarang kami memiliki seorang paus yang berdarah campuran Peru" mengacu pada kewarganegaraan yang diperoleh Robert Francis Prevost saat melayani di sana bertahun-tahun sebelum menjadi paus.

"Saya percaya bahwa zaman sedang berubah," kata Aiana.

Sebelumnya, asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, menandakan bahwa 133 kardinal di dalam telah memilih Paus baru.

 

Nama Paus Leo XIV diumumkan kepada seluruh umat yang menantikan di Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV kemudian tampil di salah satu balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa dan memberi berkat kepada dunia.

Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada usia 88 tahun pada hari kedua pemungutan suara. Para kardinal sebelumnya kembali memberikan suara baru pada hari kedua konklaf untuk menentukan Paus pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

 

(Dimas Satriyo)

Sumber: