PKK NTT Dorong Penanganan Stunting Berbasis Pertanian Terintegrasi

PKK NTT Dorong Penanganan Stunting Berbasis Pertanian Terintegrasi--
Menurutnya sistem terintegrasi ini membawa dampak ekonomi sehingga bisa membantu keluarga teristimewa dalam pemenuhan gizi harian.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi NTT Mindriyati Astiningsih menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi PKK kabupaten/kota dalam isu pencegahan stunting sejalan dengan program pemerintah daerah.
“PKK NTT perlu memperkuat kolaborasi dan sinergi program kerja dalam memprioritaskan pencegahan stunting,” katanya.
Rakor ini menurutnya menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi capaian program, menyusun langkah ke depan, dan memperkuat sinergi antara PKK, pemerintah, serta mitra pembangunan.
Ia mendorong PKK di semua tingkatan untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi meningkatkan efektivitas gerakan dalam penguatan ketahanan pangan untuk mencegah stunting.
Sebelumnya, Gubernur NTT Melki Laka Lena pada Sabtu (16/8), menyebutkan sampai dengan tahun 2024, prevalensi stunting di NTT mencapai 61.961 anak. Angka ini mengalami penurunan, sebab dibandingkan tahun 2023 jumlah prevalensi stunting di NTT mencapai 63.804 anak.
Sumber: