Transisi Darurat ke Pemulihan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Resmi Ditetapkan

Perubahan status dampak erupsi gunung Lewotobi laki-laki--
Disway.id, NTT - Pemerintah Kabupaten Sikka secara resmi menetapkan status transisi dari darurat ke pemulihan atas dampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Keputusan ini diambil melalui rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Ruang Rokatenda, Lantai 2 Kantor Bupati Sikka, Jumat (13/6/2025).
Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, SH, dan dihadiri unsur Forkopimda, termasuk Kapolres Sikka, Dandim 1603, Ketua DPRD, Kalak BPBD, Kepala Basarnas, perwakilan Danlanal dan Kejari Sikka.
Dampak Masih Signifikan hingga Pertengahan 2025
Kalak BPBD Sikka, Putu Botha, menjelaskan bahwa meskipun fase tanggap darurat telah berakhir pada Desember 2024, dampak erupsi masih dirasakan hingga saat ini, terutama di lima desa terdampak di Kecamatan Talibura: Kringa, Timutawa, Udek Duen, Hikong, dan Ojan.
Sebanyak 5.820 jiwa dari 1.839 KK masih mengalami gangguan penghidupan, termasuk kasus ISPA dan kerusakan fasilitas umum.
Data terbaru menunjukkan jumlah bangunan rusak meningkat dari 1.119 menjadi 1.259 unit, termasuk sekolah, tempat ibadah, dan Pustu Boganatar.
PVMBG dan BMKG mencatat aktivitas erupsi terakhir pada 18 dan 21 Mei, serta 10 Juni 2025, dengan status tetap di Level III (Siaga). Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi, mengingat masih adanya semburan abu setinggi 10.000 kaki ke arah barat daya.
Sinergi Lintas Instansi
Kepala Basarnas Maumere menyatakan dukungan penuh atas penetapan status transisi ini.
Sumber: