Menelusuri Jejak Alam dan Iman di Flores Timur, Surga Tersembunyi di Ujung Pulau Flores

Menelusuri Jejak Alam dan Iman di Flores Timur, Surga Tersembunyi di Ujung Pulau Flores

Pesona keindahan alam dan jejak iman di Flores Timur--

Disway.id, NTT - Terletak di ujung timur Pulau Flores, Kabupaten Flores Timur adalah sebuah destinasi yang belum banyak dijamah wisatawan. Namun, di balik ketenangannya, wilayah ini menyimpan kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang tak kalah menawan dari destinasi wisata populer lainnya di Nusa Tenggara Timur. Bagi para pelancong yang mendambakan kedamaian, keindahan alami, serta nilai-nilai spiritual yang kuat, Flores Timur adalah sebuah jawaban.

 

Alam yang Masih Perawan

Flores Timur terdiri dari daratan utama dan sejumlah pulau kecil, termasuk Adonara dan Solor. Dua pulau ini merupakan pusat keindahan alam yang masih asri dan jarang tersentuh.

Salah satu ikon alamnya adalah Gunung Ile Boleng di Pulau Adonara. Gunung yang menjulang hingga 1.659 meter ini merupakan simbol kekuatan alam dan spiritualitas bagi masyarakat setempat. Meski pendakiannya cukup menantang, panorama dari puncaknya sangat memuaskan: hamparan laut, pulau-pulau kecil, dan garis pantai yang berliku terlihat begitu jelas, seperti lukisan alam.

Di kaki gunung tersebut, wisatawan bisa singgah di Pantai Watotena—pantai berpasir putih dengan batu-batu besar dan ombak yang tenang. Tempat ini ideal untuk relaksasi, bermain air, atau sekadar menikmati sunyi dan tenangnya suasana pantai yang masih alami.

Sementara itu, Pulau Solor menyuguhkan perpaduan sejarah dan keindahan laut. Salah satu peninggalan penting di sini adalah Benteng Lohayong, benteng tua peninggalan bangsa Portugis yang dulunya menjadi pusat misi Katolik dan perdagangan rempah-rempah. Dari atas benteng, wisatawan bisa menyaksikan birunya laut Solor yang memesona.

 

Wisata Rohani yang Mendunia

Flores Timur juga dikenal sebagai pusat ziarah umat Katolik di Indonesia. Kota Larantuka, ibu kota kabupaten ini, setiap tahun menjadi tuan rumah perayaan Semana Santa—ritual Paskah yang telah berlangsung selama ratusan tahun dan diwariskan secara turun-temurun sejak masa kolonial Portugis.

Ritual ini dimulai dengan Prosesi Tuan Ma dan mencapai puncaknya saat Jumat Agung, ketika ribuan peziarah berjalan kaki dalam keheningan, menyalakan lilin, dan melantunkan doa serta lagu-lagu Latin. Peristiwa ini tidak hanya religius, tetapi juga menjadi pertunjukan budaya yang menyentuh hati dan mendalam.

Semana Santa menjadikan Larantuka dijuluki “Kota Seribu Lilin”, dan setiap tahunnya menarik pengunjung dari seluruh pelosok Indonesia hingga mancanegara.

 

Laut Biru dan Kehidupan Bawah Air

Sumber: