Bejat! ART asal Sumba Dianiaya Majikan, Ada Bukti Video

ART asal Sumba NTT disiksa di Batam. Polisi masih dalami motif pelaku.--
Tak hanya itu, korban juga mengaku tidak pernah dipanggil dengan namanya oleh pelaku, melainkan dengan sebutan kasar. Ia juga diminta menanggung biaya tagihan listrik dan air jika terjadi lonjakan, hingga biaya pemeriksaan anjing milik pelaku.
"Pelaku R ini tidak pernah memanggil korban dengan namanya. Mulai dari nama hewan hingga sebutan pelacur. Kalau beras habis, tagihan naik, semua dibebankan ke korban," ujarnya.
Lebih lanjut, Romo Pascal mengungkapkan bahwa R bahkan memaksa ART lain yang masih saudara korban untuk ikut melakukan penganiayaan dengan ancaman.
"Pelaku juga memaksa ART lain, yang masih saudaranya, untuk ikut menyiksa korban. Seperti menyeret ke kamar mandi, menginjak tubuhnya, dan sebagainya. Jadi penganiayaan dilakukan dengan alat maupun tangan," jelasnya.
Penganiayaan ini terungkap setelah korban memberanikan diri menghubungi keluarganya di kampung dengan meminjam ponsel tetangga. Informasi itu kemudian diteruskan kepada keluarga yang ada di Batam.
"Korban meminjam HP tetangga lalu mengirim foto dan video ke keluarganya. Kemudian keluarga yang di Batam mengevakuasi korban," katanya.
BACA JUGA:Polres Ende Turut Serta Bersihkan Abu Vulkanik Usai Letusan Gunung Lewotobi
Saat ini, korban tengah dirawat di RS Elisabeth Batam dalam kondisi memprihatinkan. Tubuh korban penuh memar dan ia mengalami kekurangan darah serta gizi.
"Kondisi korban saat ini lemah, sedang dirawat oleh dokter. Sudah dilakukan CT scan, rontgen, dan akan USG karena ada keluhan di perut. Kata dokter, dia mengalami luka memar parah dan kekurangan gizi. Malam tadi juga sempat ditransfusi darah," kata Romo Pascal.
Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Barelang. Saat ini mereka sedang memberikan keterangan kepada penyidik.
"Sudah, perwakilan keluarga sudah membuat laporan di Polresta Barelang," ujarnya
Sumber: