BTNK Bakal Denda Wisatawan yang Tak Kantongi Tiket Elektronik, Pemandu Wisata Tuntut ini

Kebijakan tiket elektronik Balai Taman Nasional Komodo--
Disway.id, NTT - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) merencanakan kebijakan tegas terhadap wisatawan yang masuk kawasan konservasi tanpa membawa tiket elektronik. Mulai waktu dekat, para pengunjung yang tidak dapat menunjukkan bukti pembelian tiket digital akan dikenakan sanksi berupa denda. Namun, kebijakan ini menuai reaksi dari kalangan pelaku wisata, terutama para pemandu, yang menuntut penyediaan fasilitas yang layak sebelum aturan tersebut diberlakukan.
Kebijakan penertiban ini digulirkan sebagai bagian dari upaya BTNK dalam memperbaiki manajemen kunjungan ke kawasan konservasi Komodo dan sekitarnya. Sistem tiket elektronik dinilai sebagai solusi untuk menghindari praktik pungutan liar, memperkuat transparansi, serta mendukung sistem kuota kunjungan berbasis data.
Namun di lapangan, para pemandu wisata mengeluhkan masih minimnya fasilitas pendukung yang seharusnya menjadi prasyarat diterapkannya sistem digital tersebut.
"Kami bukan menolak sistem tiket elektronik, tapi sebelum menerapkan sanksi, BTNK harus menyiapkan infrastruktur yang memadai. Banyak wisatawan yang masih kesulitan membeli atau menunjukkan tiket karena jaringan internet buruk atau tidak ada petunjuk jelas," kata salah satu pemandu wisata lokal, Ardiansyah, di Labuan Bajo, Senin (1/7).
Beberapa hal yang menjadi sorotan para pemandu antara lain kurangnya titik pemeriksaan yang jelas, ketiadaan ruang tunggu yang nyaman, serta minimnya fasilitas Wi-Fi atau konektivitas data yang memadai di lokasi wisata utama seperti Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Selain itu, para pelaku wisata juga meminta agar BTNK menyediakan alternatif pembelian tiket yang lebih ramah pengguna, termasuk bagi wisatawan asing dan lansia yang belum terbiasa dengan sistem digital.
“Kalau tidak ada fasilitas penunjang, wisatawan bisa salah paham, malah menyalahkan pemandu atau merasa dipersulit. Ini bisa berdampak negatif bagi citra pariwisata kita,” tambah Ardiansyah.
Sumber: