Dua Gunung di NTT Meletus Bersamaan: Waspada Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Lewotolok

Letusan dua gunung ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, khususnya di wilayah rawan gempa dan vulkanik seperti NTT. Hingga kini, PVMBG terus memantau kedua gunung dan memperbarui data secara berkala.--
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki kini berada pada Level IV (Awas) sejak 18 Juni 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan radius larangan aktivitas hingga 6–8 kilometer dari pusat kawah.
Sebagai langkah darurat, Bandara Frans Seda di Maumere ditutup sementara hingga 9 Juli pukul 06.00 WITA, dan aktivitas penerbangan ke dan dari Flores terganggu.
Ribuan masker dibagikan kepada warga, dan sekolah-sekolah di sekitar area terdampak ditutup.
BACA JUGA:Mengenal Letak Geografis Gunung Ili Lewotolok, Gunung Api Aktif di Pulau Lembata, NTT
BACA JUGA:Dua Pendaki Ilegal Sempat Hilang di Gunung Mutis, Berhasil Dievakuasi Selamat
Gunung Lewotolok: Aktivitas Erupsi Berkala
Sementara itu, Gunung Lewotolok juga menunjukkan peningkatan aktivitas sejak awal Juli. Pada 6 Juli 2025 pukul 07.45 WITA, gunung ini meletus dengan kolom abu setinggi 500 meter.
Dalam rentang enam jam, PVMBG mencatat 36 kali letusan dan embusan.
Aktivitas vulkanik ini membuat status Gunung Lewotolok tetap berada pada Level III (Siaga).
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah, dan terus waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lontaran material pijar.
Dampak dan Imbauan Pemerintah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ribuan warga telah mengungsi ke lokasi aman.
Pemerintah juga mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap tenang, menggunakan masker, dan menghindari zona merah.
Sumber: