Gubernur Melki Buka Resmi Rakor Percepatan Swasembada Pangan di NTT

Gubernur Melki Buka Resmi Rakor Percepatan Swasembada Pangan di NTT

Gubernur NTT Melki Laka Lena, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Provinsi NTT Tahun 2025 yang digelar di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Kamis (24/7/2025).--

Disway.id, NTT - Gubernur NTT Melki Laka Lena, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Provinsi NTT Tahun 2025 yang digelar di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Kamis (24/7/2025). Acara ini dihadiri Forkopimda Provinsi NTT, perwakilan kementerian, lembaga vertikal, akademisi, dan para pemangku kepentingan dari sektor pertanian dan ketahanan pangan se-NTT.

 

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor untuk mewujudkan swasembada pangan di daerah. “Tugas besar ini hanya bisa berhasil jika dikerjakan secara kolaboratif, terpadu, dan berjenjang, dari pusat hingga petani sebagai ujung tombak produksi pangan,” ujarnya. Ia juga menggarisbawahi bahwa kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk mengorganisir dan mendorong sinergi antar pemangku kepentingan.

Gubernur juga menyampaikan kabar menggembirakan terkait peningkatan produktivitas pertanian di NTT. Hingga Juli 2025, produksi padi mencapai 658.373 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 132.807 ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Kenaikan ini turut mendongkrak produksi beras menjadi 385.631 ton, meningkat signifikan dari 307.843 ton di tahun 2024. “Kita sudah berada di jalur yang benar sepanjang kita semua bekerja bersinergi,” ujar Melki optimis.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz B. Oemboe Wanda, menjelaskan tentang strategi swasembada pangan. Menurutnya,strategi dijalankan melalui optimalisasi lahan non-rawa, program cetak sawah rakyat, serta penguatan infrastruktur dan pengelolaan air. 

 

Tahun ini, NTT mendapatkan alokasi 28.723 hektar optimalisasi lahan, 13.810 hektar cetak sawah rakyat, dan 5.200 hektar kegiatan survei dan desain di 13 Kabupaten/Kota. Rakor yang berlangsung selama dua hari ini diikuti 150 peserta dari seluruh kabupaten/kota di NTT. 

Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data perkembangan program, mengidentifikasi permasalahan di lapangan, dan memperkuat koordinasi antarinstansi. “Melalui forum ini, kami berharap dapat menyusun langkah percepatan yang konkret untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Joaz.

Sumber: