Panggung Investasi Global: Danantara Siap Lampaui Temasek & Khazanah

Panggung Investasi Global: Danantara Siap Lampaui Temasek & Khazanah

Tugas utama Danantara: mengonsolidasikan 844 BUMN. Di dalamnya ada anak, cucu dan cicit usaha. Plus mengoptimalkan aset-asetnya. Termasuk yang dimiliki oleh emiten BUMN papan atas di pasar modal. Seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Pertamin--

 

Mandatnya jelas: menciptakan sinergi, meningkatkan efisiensi dan pada akhirnya, mendongkrak nilai BUMN agar dapat menjadi pilar ekonomi yang kokoh.

"Ekspektasi dan potensinya sebenarnya cukup positif. Karena seperti yang kita ketahui BUMN-BUMN di Indonesia banyak sekali yang dari sisi kinerjanya belum optimal. Pengelolaan asetnya pun begitu. Bisa dibilang kurang baik. Diharapkan Danantara bisa memgonsolidasi merapikan struktur dari BUMN-BUMN ini," tegas Wafi.

Perjalanan Danantara menata BUMN tentu tidak mulus. Penuh dengan tantangan kompleks. 

BACA JUGA:Anindya Bakrie Promosikan Danantara di Forum Global Bergengsi Milken Institute 2025

 

Salah satu yang paling fundamental adalah kerumitan memetakan kondisi riil masing-masing BUMN. Jumlahnya banyak. Beragam model bisnis. 

"Kami melihat potensi besar di beberapa BUMN. Tapi realisasinya seringkali tertunda karena berbagai faktor. Mulai dari resistensi internal, masalah hukum, hingga dinamika politik," ungkapnya. 

Nah, Danantara berada di posisi cukup sulit. Harus dapat menyeimbangkan antara kepentingan bisnis, sosial dan politik. Tugas yang tidak mudah. Perlu kejelian. Perlu keberanian luar biasa.

 

 

Dalam menghadapi tantangan ini, Danantara mencoba berbagai strategi inovatif. Salah satu pendekatan utama adalah integrasi melalui pembentukan sub-holding. 

Danantara mengelompokkan BUMN dengan lini bisnis sejenis untuk menciptakan skala ekonomi. Menghilangkan duplikasi. Meningkatkan efisiensi operasional. 

Contohnya adalah integrasi BUMN di sektor pangan atau manufaktur. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih besar.

 

Sumber: