Pulau Padar, Jurnalis Travel and Leisure Ungkap Pantai Terbaik

Pulau Padar, Jurnalis Travel and Leisure Ungkap Pantai Terbaik

Kementerian Kehutanan memastikan pembangunan fasilitas pariwisata di Pulau Padar merujuk Environmental Impact Assessment (EIA) sesuai standar World Heritage Centre (WHC) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).--

Disway.id, NTT - RENCANA pembangunan fasilitas wisata di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditanggapi oleh Kementerian Kehutanan.

"Saat ini masih tahap konsultasi publik atas dokumen EIA sesuai standar WH dan IUCN,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kehutanan Krisdianto, Selasa. 5 Agustus 2025, seperti dikutip dari Antara.

 

Kementerian Kehutanan memastikan pembangunan fasilitas pariwisata di Pulau Padar merujuk Environmental Impact Assessment (EIA) sesuai standar World Heritage Centre (WHC) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Pemerintah Indonesia tidak akan mengizinkan pembangunan apa pun sebelum dokumen EIA ini disetujui oleh WHC dan IUCN, sebagai bagian dari komitmen terhadap perlindungan Outstanding Universal Value (OUV), situs warisan dunia,” ucapnya.

Dokumen EIA merupakan respons terhadap mandat dari hasil Reactive Monitoring Mission TN Komodo 2022 dan keputusan Sidang WHC ke-46 (Riyadh, 2023) dan WHC ke-47 (Paris, 2025). Pembangunan hanya dapat dilakukan jika seluruh rekomendasi EIA dipenuhi dan tidak ada risiko terhadap integritas situs warisan dunia.

BACA JUGA:Sejumlah Rute Penerbangan di NTT Dibatalkan, Efek Erupsi Lewotobi

BACA JUGA:Jembatan Baru Rp 69 Miliar Siap Dibangun di NTT, Simbol Konektivitas dan Kemajuan

Menurut Kathryn Romeyn, jurnalis Travel and Leisure asal Los Angeles, Amerika Serikat, salah satu pantai terbaik ada di Pulau Padar. Lokasinya tersembunyi sehingga tidak bisa dicari di Google.

Saat berlayar naik kapal pinisi Vela, ia singgah di Pulau Padar. Di sana wisatawan diajak mendaki 40 menit ke puncak untuk panorama 360 derajat yang sensasional.

Romelyn telah menetap di Indonesia selama 10 tahun dan menjelajahi pulau-pulau lain di Indonesia dan menemukan pantai-pantai yang indah.

"Beberapa di antaranya begitu terpencil, sementara yang lainnya begitu ramai dengan wisatawan internasional, ekspatriat, dan penduduk lokal," katanya seperti dikutip Travel and Leisure, Senin, 4 Agustus 2025. 

BACA JUGA:Tolanamon, Teluk Runcing yang Menyimpan Pesona Baru di Selatan Rote

BACA JUGA:Delapan Pesawat Batalkan Penerbangan ke Flores dan Lembata NTT

Sumber: