Baik atau Buruk ya Jika Perut Bayi Bunyi?

Baik atau Buruk ya Jika Perut Bayi Bunyi?

--

3. Konsumsi makanan yang mengandung gas

Jika bayi sudah mulai mengenal makanan padat, konsumsi makanan yang mengandung gas bisa menyebabkan perut bayi bunyi. Makanan, seperti brokoli, kol, dan kacang-kacangan, dapat menghasilkan gas berlebih di dalam saluran cerna. 

Gas ini akan ikut bergerak bersama makanan dan cairan, sehingga saat melewati usus, menimbulkan suara atau bunyi pada perut bayi. Selain itu, gas yang terperangkap juga dapat membuat bayi merasa kembung dan tidak nyaman.

Untuk meredakannya, Bunda bisa melakukan pijat ILU untuk membantu mengeluarkan gas berlebih di dalam perutnya. Dengan begitu, bunyi di perut bayi akan mereda.

4. Pelekatan ASI yang kurang tepat 

Pelekatan ASI yang kurang tepat saat menyusui juga dapat menjadi penyebab perut bayi bunyi lho. Ketika mulut bayi tidak menempel dengan benar pada payudara, Si Kecil akan cenderung menelan lebih banyak udara bersama ASI. Nah, udara yang masuk ke saluran pencernaan ini bisa menghasilkan bunyi di perut bayi. 

Tidak hanya itu, perlekatan ASI yang kurang tepat juga bisa menyebabkan bayi sering cegukan atau kembung, sehingga menambah frekuensi bunyi dari perutnya.

Untuk mencegahnya, pastikan mulut bayi menempel sempurna pada payudara. Usahakan agar puting masuk cukup jauh ke dalam mulut Si Kecil hingga bibirnya menutup area areola Bunda. Sementara itu, jika Si Kecil menggunakan dot, gunakan dot dengan ukuran lubang yang sesuai dan pastikan botol miring sehingga dot selalu penuh dengan susu.

5. Sembelit   

Salah satu penyebab perut bayi bunyi adalah sembelit atau susah BAB. Ketika bayi mengalami sembelit, pergerakan ususnya menjadi tidak lancar. Nah, sisa makanan yang menumpuk dapat menghasilkan gas berlebih dan memicu suara di saluran cerna. 

Gerakan usus yang meningkat ini menghasilkan suara gemuruh atau bunyi “keroncongan” di perut bayi. Selain itu, penumpukan gas akibat tinja yang tertahan dalam usus juga dapat menyebabkan perut bayi bunyi lebih sering. Selain perut bunyi, kondisi ini juga bisa membuat bayi mengalami perut kembung, tidak nyaman, dan rewel. 

Untuk mengobati sembelit pada bayi, Bunda melakukan pijat lembut di perut bayi, memandikannya dengan air hangat, dan memastikan asupan ASI atau susu formula yang cukup. 

6. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa juga bisa menyebabkan perut bayi bunyi. Ini karena tubuh bayi yang mengalami kondisi ini tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna akan menumpuk di usus dan difermentasi oleh bakteri.

Proses fermentasi ini menghasilkan gas berlebih di saluran pencernaan, sehingga menyebabkan perut bayi bunyi, kembung, mual, muntah, atau bahkan diare. Jika Si Kecil menderita intoleransi laktosa, segera periksakan Si Kecil ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Sumber: