Putra Terbaik NTT Salah satu Guru Besar Universitas Indonesia

Prof. Dr. Manasse Malo salah satu putra terbaik NTT yang sukses sebagai sosiologi dan Guru Besar UI--
Disway.id, NTT - Banyak tokoh-tokoh asal Nusa Tenggara Timur yang tidak terlalu dikenal di kampung sendiri.
Padahal jasa mereka untuk negara sangatlah besar sekaligus mengharumkan nama NTT.
Salah satu putra terbaik NTT adalah Manase Malo. Ia menjadi salah satu putra NTT yang bisa menjabat Guru Besar di Universitas Indonesia.
BACA JUGA:Habemus Papam! Paus Baru Terpilih, Sosok Paus Leo XIV
Dikutip dari Wikipeda, pria bernama lengkap Prof. Dr. Manasse Malo lahir pada 02 Mei 1941 adalah seorang sosiolog, pendidik, dan politikus Indonesia kelahiran Waingapu, Sumba Timur.
Ia ikut mendirikan Partai Demokrasi Kasih Bangsa dan pada 1999 terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, mewakili daerah pemilihan Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Latar belakang keluarga dan pendidikan
Manasse dilahirkan di Waingapu dalam sebuah keluarga pendeta Gereja Kristen Sumba, yaitu Pdt. Herman Malo Ndapatondo dan istrinya, Yuliana.
Manasse menempuh pendidikannya di SMP Kristen Rara di Sumba Barat, dan kemudian melanjutkan ke SMA Kristen di Salatiga, lalu ke Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Ia memperoleh kesempatan untuk memperdalam studinya di Universitas Wisconsin, Madison, Wisconsin, Amerika Serikat, hingga memperoleh gelar master pada 1972 dan doktor dalam ilmu sosiologi pada 1978.
Pekerjaan
- Manasse menjadi asisten dosen di Universitas Wisconsin - Madison pada 1971-1974, dan sepulangnya ke Indonesia ia menjadi dosen Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta, pada 1977-1997.
- Pada tahun 1981-1982 ia terpilih menjadi Pembantu Dekan I FISIP UI, dan pada 1982-1988 ia diangkat menjadi Dekan FISIP-UI. Pada 1998 Manasse diangkat menjadi Guru Besar UI.
- Jabatan-jabatan lain yang pernah diembannya adalah Konsultan di BP3K (Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978-1981 dan Konsultan pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 1980-1981.
- Manasse juga duduk dalam Yayasan Widuri dan STISIP "Widuri". Di sekolah ini, Manasse menjabat sebagai Ketua Program Studi Pasca Sarjana.
BACA JUGA:Gunung Lewotobi-NTT meletus, keluarkan kolom abu setinggi 300 meter
Sumber: