Gairahkan Minat Bertani, Begini Rambatan Dedikasi AYO untuk Semua NTT

Gairahkan Minat Bertani, Begini Rambatan Dedikasi AYO untuk Semua NTT--
Disway.id, NTT - Menjabat sebagai anggota DPR RI, politisi muda asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahmad Yohan, menunjukkan totalitas pengabdiannya untuk seluruh rakyat NTT. Meski berasal dari Kabupaten Flores Timur dan dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT I, perjuangannya selalu untuk seluruh NTT. Saat menyerahkan bantuan aspirasinya berupa alat mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda 2 dan roda 4 kepada tiga kelompok tani (poktan) di Kabupaten Flores Timur, Jumat, 27 Juni 2025, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut meminta para penerima manfaat untuk tidak melihatnya dari aspek politik. “Bukan intrik politik di balik penyerahan bantuan aspirasi saya ini. Ini adalah salah satu bagian dari perjuangan saya sebagai abdi negara atas kepercayaan masyarakat. Inilah wujud ucapan terima kasih saya kepada masyarakat NTT, termasuk masyarakat Flores Timur," ungkap Ahmad Yohan.
"Jadi Bapak, Ibu, Saudara-saudari sekalian, jangan lagi melihatnya dari sisi politik, semisal ini strategi politik PAN dan sebagainya. Tidak! Ini kewajiban saya sebagai anggota DPR RI dari NTT, saya berkewajiban berjuang untuk kepentingan daerah dan rakyat NTT,” imbuhnya.
Sembari meriwayatkan buah-buah perjuangannya di Komisi IV pada tahun anggaran 2025 untuk NTT, Ahmad Yohan pun mengajak Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama jajarannya untuk terus menggairahkan semangat warga Flores Timur untuk menekuni dunia pertanian. Dalam pengamatan Ahmad Yohan, di Flores Timur masih banyak lahan potensial pertanian yang dibiarkan tertidur saja selama ini.
“Lahan tidur kita sangat banyak sehingga kita dorong alat mesin pertanian, nanti ada perpompaan, dan saya juga dorong 20 ribu bibit padi dari bantuan aspirasi saya di luar program reguler. Ya, kita bagi-bagi ke semua daerah di NTT. Kita juga dorong pupuk subsidi, kuotanya 70 ribu ton, tapi penyerapannya baru 40 persen,” tutur Ahmad Yohan yang familiar disapa AYO itu.
Bahkan, sebagaimana dipaparkan AYO, pemerintah pusat pun menentukan harga jual jagung dan gabah padi pasca panen. Untuk Jagung Rp5.500 per kilo, sedangkan gabah kering panen Rp6.500 per kilo. Selanjutnya, demikian AYO dalam penjelasannya, dengan dorongan alsintan akan memudahkan para petani melakukan perluasan lahan, selanjutnya disusul dengan pemupukan.
“Nah, negara, pemerintah masih kurang baik apalagi? Alsintan, bibit dibagikan, pupuk dengan subsidi, hasil panen pemerintah beli. Oleh karena itu, sebagaimana disampaikan Pak Wakil Bupati tadi, kita harus serius dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan alsintan ini. Mari kita bekerja sehingga NTT dan Flores Timur khususnya semakin maju," pinta AYO menghidupkan gairah kerja para petani. Tak cuma itu, dirinya bahkan mendorong anggaran untuk irigasi tersier bagi setiap kabupaten (dua titik) dengan anggaran sebesar Rp200.000.000 per titik. AYO menyayangkan, Flores Timur hanya menangkap satu titik. “Nah, Dinas Pertanian Flores Timur nanti tolong koordinasikan dengan kita, jangan tentukan sendiri-sendiri yang akhirnya kita kehilangan. Pak Wakil Bupati, saya minta nanti kita diskusikan lagi. Saya juga sudah dorong 20 lokasi kampung nelayan modern atau kampung budidaya merah putih. Per titiknya itu Rp22 miliar. Flotim kemarin saya alokasikan tiga, namun yang memenuhi syarat hanya satu karena problem kita adalah tanah," ujarnya.
Sementara itu di bidang perkebunan, AYO bahkan mendorong anggaran peremajaan tanaman kakao sebanyak 50 hektar yang dikhususkan bagi Flores Timur. “Sebagai pejabat negara yang mewakili provinsi NTT di senayan, tentu saya harus mengurus untuk semua NTT, tidak saja dapil saya. Tidak ada urusan politik, Bapak/Ubu pilih atau tidak, bukan soal bagi saya. Terpenting bagi saya adalah selama saya di DPR RI saya akan terus bekerja dan berjuang untuk kepentingan NTT yang tercinta dan untuk republik yang kita sayangi," ujarnya berapi-api. Oleh karena itu, AYO sangat mengharapkan doa dan dukungan dari semua warga NTT terhadap karya dan tugas pengabdiannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat NTT.*
Sumber: