Ahmad Yohan Bakal Bantu 20 Ribu Bibit Padi hingga Pupuk Subsidi untuk Petani di Flores Timur dan NTT

Ahmad Yohan Bakal Bantu 20 Ribu Bibit Padi hingga Pupuk Subsidi untuk Petani di Flores Timur dan NTT--
Disway.id, NTT - Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (Dapil NTT) I, Ahmad Yohan, berencana menyalurkan bantuan aspirasi berupa 20 ribu bibit padi hingga puluhan ribu ton pupuk subsidi untuk mendukung produktivitas petani di Kabupaten Flores Timur dan daerah lainnya di NTT. Menurutnya, bantuan ini diberikan sebagai bagian dari upaya mendorong pemanfaatan lahan tidur yang masih luas, khususnya di wilayah Flores Timur, sekaligus sebagai bagian dari komitmennya mendorong ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah itu. Hal tersebut disampaikan Ahmad Yohan saat menyerahkan bantuan aspirasinya berupa alat mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda 2 dan roda 4 kepada tiga kelompok tani (poktan) di Kabupaten Flores Timur, Jumat, 27 Juni 2025.
“Lahan tidur kita sangat banyak sehingga kita dorong (adanya bantuan) alat mesin pertanian, nanti ada (bantuan) perpompaan, saya juga dorong 20 ribu bibit padi dari bantuan aspirasi saya di luar program reguler. Kita bagi-bagi ke semua daerah di NTT," kata Ahmad Yohan.
Tak hanya bibit, perpompaan, dan alsintan, Ahmad Yohan juga menyoroti pentingnya optimalisasi penyerapan pupuk bersubsidi. Menurutnya, kuota pupuk subsidi di Flores Timur mencapai 70 ribu ton, namun tingkat penyerapannya saat ini masih rendah, baru sekitar 40 persen.
"Kita juga dorong pupuk subsidi, kuotanya 70 ribu ton, tapi penyerapannya baru 40 persen,” tutur Ahmad Yohan, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Yohan juga menyebut akan berupaya mendorong pengalokasian anggaran irigasi tersier untuk setiap kabupaten di NTT pada tahun anggaran 2025.
Setiap kabupaten direncanakan akan mendapatkan dua titik pembangunan irigasi tersier dengan nilai anggaran sebesar Rp200 juta per titik. Namun, menurut Ahmad Yohan, Flores Timur hanya berhasil mendapatkan satu titik dari dua yang seharusnya bisa dimanfaatkan.
Ia pun menyayangkan hal tersebut dan meminta agar koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak terkait di tingkat pusat dapat diperbaiki ke depannya.
Sumber: