10 Tahun Menanti SHM, Transmigran Sumba Timur Berterima Kasih ke Prabowo

10 Tahun Menanti SHM, Transmigran Sumba Timur Berterima Kasih ke Prabowo

Warga transmigran di Sumba Timur merasa bersyukur karena telah mendapatkan sertifikat hak milik (SHM). Sebab penantian untuk memiliki SHM sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir.--

 

Dia menambahkan, sejak tahun 1994, kawasan transmigrasi di Sumba Timur telah mengalami perkembangan signifikan. Kawasan tersebut telah melahirkan dua wilayah utama, yaitu Melolo dan Lewa yang kini berkembang lebih lanjut dan membentuk lebih dari 30 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT).

 

Pada kesempatan yang sama, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa Sumba Timur telah lama menjadi perhatian Kementerian Transmigrasi.

 

"Sumba Timur merupakan kawasan yang sedang kami dorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 28,8 miliar untuk pembangunan rumah, jalan, sumur bor, sekolah, dan infrastruktur pendukung lainnya," kata Iftitah.

 

Terkait penyerahan SHM, Iftitah mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari Program Unggulan Kementerian Transmigrasi yang disebut Trans Tuntas.

 

Dia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Sumba Timur mulai dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan kelautan. Untuk itu, Kementerian Transmigrasi akan mengirimkan 20 peneliti dari universitas ternama di Indonesia guna memetakan potensi unggulan kawasan transmigrasi di wilayah tersebut.

 

Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi masyarakat antara lain sarana olahraga, rumah ibadah, bantuan sarana produksi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan akses jalan, rehabilitasi gedung sekolah dasar, dan pembangunan fasilitas sanitasi.

 

"Bantuan ini bertujuan mendukung pembangunan kawasan transmigrasi secara menyeluruh - tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga pembangunan manusia dan kehidupan sosial masyarakat," tutup Iftitah.

Sumber: