Budidaya Kepiting dan Mangrove, MPMX Dukung Pertumbuhan Ekonomi Pesisir NTT

Di tengah perhatian global terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemulihan ekonomi lokal, berbagai perusahaan mulai mengintegrasikan program konservasi dengan pemberdayaan masyarakat.--
BACA JUGA:Sukses! Investasi NTT Semester I 2025 Capai Rp 2,19 Triliun
Saat ini, hasil panen kelompok nelayan telah dipasok ke salah satu restoran di Labuan Bajo.
Pada kunjungan kali ini, MPMX menyalurkan tambahan 100 unit apartemen kepiting, sehingga total yang diberikan mencapai 150 unit.
“Berbicara mengenai keberlanjutan bukan hanya soal menjaga bumi dan sumber dayanya, tetapi juga tentang memastikan masa depan masyarakat yang bergantung padanya," kata Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 20 Agustus 2025.
”Melalui MPM EcoMangrove, kami ingin secara nyata berkontribusi merawat ekosistem pesisir agar tetap hidup dan produktif, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga di wilayah operasional kami. Kami percaya, lingkungan yang terjaga dan masyarakat yang sejahtera adalah fondasi bagi keberlanjutan bisnis dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Desa Golo Sepang kini berkembang menjadi destinasi ekowisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat, menarik wisatawan untuk trekking mangrove dan bermain kano, sekaligus menjadi lokasi penelitian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa dari berbagai institusi.
Budidaya kepiting bakau juga menjadi multiplier dan dinamisator bagi aktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Program ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kolaborasi dan keberlanjutan dapat menciptakan efek berantai bagi masyarakat, membuka peluang baru, meningkatkan kapasitas, dan memastikan keberlanjutan ekonomi serta sosial di wilayah tersebut.(*)
Sumber: