Hotel di Kota Kupang Didorong Kelola Sampah Berkelanjutan

Hotel di Kota Kupang Didorong Kelola Sampah Berkelanjutan

Hotel di Kota Kupang Didorong Kelola Sampah Berkelanjutan --

 

Khususnya misi kelima, membangun kota yang berketahanan sosial, budaya, dan lingkungan. “Kami memegang prinsip bahwa pemerintah adalah melayani. Artinya, setiap kebijakan harus benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, termasuk persoalan sampah yang dampaknya langsung dirasakan warga sehari-hari,” jelasnya.

 

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, ia memaparkan sejumlah program yang telah dijalankan selama 100 Hari Pertama Kepemimpinan. Di antaranya pembentukan Satgas Penanganan dan Pengurangan Sampah (Satgas PPS) yang mengawal roadmap persampahan secara menyeluruh dengan melibatkan lurah, masyarakat, serta mitra pembangunan. Bersama Bank Sampah Mutiara Timor dan Plan International, pemerintah telah mendorong lahirnya Bank Sampah Unit (BSU) di berbagai kelurahan serta mengintensifkan kegiatan kerja bakti massal.

 

Pemerintah juga telah menerapkan aplikasi persampahan berbasis GPS untuk 50 armada pengangkut sampah sehingga transparansi dan efisiensi pengelolaan semakin terjamin. Selain itu, penguatan bank sampah dan sarana kebersihan terus dilakukan melalui pendirian BSU di 15 kelurahan, dukungan ratusan unit tempat sampah dari berbagai pihak, dua unit motor sampah dari KB Bank, serta bantuan instalasi pengolahan sampah dari GIZ Jerman.

 

Sebagai bentuk penghargaan kepada para tenaga kebersihan yang menjadi garda terdepan menjaga kota, pemerintah memberikan tambahan insentif sebesar Rp 500.000.

 

Ignasius berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini para pelaku usaha Horeka semakin memahami pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, terdorong melakukan pemilahan sejak dari sumber, serta termotivasi untuk berpartisipasi dalam PROPER.

 

“Dengan begitu, volume sampah Horeka yang diangkut ke TPA dapat ditekan, sementara jumlah sampah yang dikelola secara mandiri akan meningkat,” pungkasnya.

 

Usai sambutan Pj. Sekda Kota Kupang, acara dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa Tenggara, Ni Nyoman Santi, yang hadir secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

 

Sumber: