Hutan Kebesani: Jejak Hijau Warisan Alam Flores yang Masih Terjaga

Hutan Kebesani: Jejak Hijau Warisan Alam Flores yang Masih Terjaga

Hutan Kebesani di NTT warisan alam yang masih terjaga--

Disway.id, NTT - Di balik deretan pegunungan dan budaya adat yang kental di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat sebuah kawasan hutan alami yang menjadi paru-paru sekaligus benteng kehidupan masyarakat sekitar: Hutan Kebesani. Terletak di wilayah Bajawa, hutan ini merupakan salah satu wilayah hijau yang masih terjaga kelestariannya dan menyimpan kekayaan hayati luar biasa di Pulau Flores.

 

Surga Tersembunyi di Jantung Flores

Hutan Kebesani menawarkan suasana alam tropis yang jarang ditemui di daerah lain. Pepohonan tinggi, lumut yang menggantung di dahan, udara sejuk khas pegunungan, dan suara burung liar menciptakan atmosfer damai dan alami. Kawasan ini bukan hanya menjadi tempat tinggal bagi flora dan fauna, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas ekologis dan budaya masyarakat Bajawa.

 

Kekayaan Flora dan Fauna

Kawasan Hutan Kebesani dikenal sebagai habitat berbagai spesies tumbuhan endemik Flores. Beberapa jenis pohon yang hanya ditemukan di wilayah ini tumbuh subur dan dilindungi oleh hukum adat maupun pemerintah daerah. Tak hanya itu, hutan ini juga menjadi rumah bagi satwa liar seperti:

  • Burung kakatua kecil jambul kuning
  • Burung pengicau endemik
  • Soa-soa (kadal besar Flores)
  • Berbagai jenis serangga dan kupu-kupu khas kawasan Wallacea
  • Keanekaragaman ini menjadikan Hutan Kebesani sebagai lokasi penting untuk konservasi dan penelitian lingkungan.

 

Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Hutan Kebesani bukan hanya hutan secara ekologis, tetapi juga hutan adat. Sebagian besar masyarakat sekitar menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang berkaitan dengan kawasan ini. Beberapa bagian hutan dianggap keramat dan dijaga dengan aturan adat yang ketat. Warga tidak diperbolehkan menebang pohon atau merusak kawasan tanpa melalui ritual atau izin tetua adat.

 

Di sisi lain, banyak tanaman hutan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Ilmu pengobatan ini diwariskan secara turun-temurun, menambah nilai penting hutan sebagai sumber kehidupan.

 

Potensi Ekowisata dan Edukasi Lingkungan

Sumber: